Ini Alasan Universitas Pertahanan Berikan Megawati Soekarnoputri Gelar Profesor Kehormatan
Unhan akan menganugerahi gelar Profesor Kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap untuk Presiden ke-5 RI, Megawati, Apa alasannya?
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
Amarulla menyebut sejumlah guru besar dari dalam dan luar negeri turut menjadi promotor Megawati menjadi Profesor Kehormatan.
Beberapa guru besar dari dalam negeri yang memberikan rekomendasi akademik berasal dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri papan atas. Sedangkan guru besar dari luar negeri berasal dari Jepang, Cina, Korea Selatan dan Perancis.
Terkait penganugerahan gelar yang akan diterima Megawati itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya bangga dengan gelar yang akan diberikan kepada Megawati itu.
Ia Hasto menyebut di bawah kepemimpinan Megawati, Indonesia mampu menghadapi dan keluar dari krisis multidimensi serta mendapat pengakuan dari dalam dan luar negeri.
"Kepemimpinan Ibu Megawati sangat kuat dan penuh tanggung jawab terhadap masa depan bangsa. Ibu Megawati diakui mampu membawa Indonesia keluar dari krisis multidimensi dan mendapat pengakuan dari dalam dan luar negeri," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (7/6/2021).
"Selain itu, kepemimpinan Bu Mega juga menghadirkan rekonsiliasi nasional, tidak ada dendam terhadap masa lalu, dan melarang untuk menghujat Pak Harto karena kesadaran pentingnya melihat masa depan. Atas kiprah kepemimpinannya selama ini, Ibu Megawati tercatat telah menerima sembilan gelar Doktor Honoris Causa dari dalam dan luar negeri,” lanjut dia.
Hasto menuturkan Megawati juga memiliki jejak kepemimpinan yang kuat dimulai sejak menjadi anggota MPR/DPR RI, Wakil Presiden RI hingga Presiden perempuan pertama di Indonesia.
Selain itu, era pemerintahan Megawati melahirkan sejumlah lembaga negara seperti Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Ibu Megawati telah meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan dengan tradisi demokrasi yang baik. Pemilu di bawah kepemimpinan beliau, anggaran sangat efektif dan dikenal sangat demokratis,” ucap Hasto.
Hasto menambahkan, Megawati juga memimpin PDIP sejak era Orde Baru yang penuh penindasan yang puncaknya peristiwa 27 Juli 1996.
Kemudian, Megawati mengantarkan PDIP sebagai partai pemenang pemilu dan berhasil mengantarkan kadernya Jokowi, pemimpin negara 2 periode.
Sehingga, ia yakin Unhan sudah melakukan kajian sebelum memberikan gelar kepada Megawati.
"Kami meyakini rencana Unhan memberi gelar profesor kehormatan kepada Ibu Megawati tidaklah mendadak tapi telah melakukan kajian sejak lama termasuk berbagai karya ilmiah dan pidato Ibu Megawati baik di dalam maupun di luar negeri," kata Hasto.(tribun network/git/dit/dod)