Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kerumunan BTS Meal di McD, Politisi hingga Satgas Covid-19 IDI Beri Komentar

Soal kerumunan BTS Meal di McD, Politisi Mardani Ali Sera hingga Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban memberi komentarnya.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Soal Kerumunan BTS Meal di McD, Politisi hingga Satgas Covid-19 IDI Beri Komentar
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
ILUSTRASI Antrean pengunjung imbas menu terbaru BTS Meal di McDonald Plaza Depok, Rabu (9/6/2021). - Soal kerumunan BTS Meal di McD, Politisi Mardani Ali Sera hingga Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban memberi komentarnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Menu kolaborasi McDonalds (McD) dengan boyband asal Korea Selatan, BTS tengah heboh di masyarakat.

Pasalnya, menu tersebut menerima antusiasme yang besar dari masyarakat, terkhusus penggemar BTS.

Namun, antusiasme itu berujung pada kerumunan massa di gerai McD, untuk membeli menu kolaborasi itu.

Diketahui, para driver ojek online (ojol) yang antre membeli pesanan BTS Meal dari pelanggannya, mendominasi kerumunan di gerai tersebut.

Baca juga: Imbas Kerumunan McDonalds, Satgas akan Evaluasi Pembukaan Sektor Restoran

Fenomena kerumunan BTS Meal ini lantas mendapat sorotan dari tokoh politisi hingga satuan tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Di antaranya, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera hingga Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban.

Antrean BTS Meal membludak di hari pertama perilisannya, Rabu (9/6/2021).
Antrean BTS Meal membludak di hari pertama perilisannya, Rabu (9/6/2021). (Warta Kota Angga Bhagya Nugraha/McDonald's)

Berikut Tribunnews rangkum komentar politisi hingga satgas IDI terkait kerumunan BTS Meal di gerai McD:

BERITA REKOMENDASI

1. Mardani Ali Sera

Politikus PKS Mardani Ali Sera ikut menanggapi kerumunan massa di gerai McD, sebagai imbas antusiasme masyarakat pada menut BTS Meal.

Melalui cuitannya di akun Twitter @MardaniAliSera, ia minta pemerintah daerah dan manajemen gerai itu untuk bergerak cepat.

Ia khawatir akan ada klaster baru Covid-19 dari kerumunan itu.

"Terkait kerumunan massa, Pemerintah daerah dan Manajamen restoran MCD harus segera mengambil langkah cepat, sebelum ini menjadi klaster baru," tulisnya, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Daftar McDonalds di Jakarta Ditutup Sementara karena Picu Kerumunan akibat BTS Meal


Selain itu, Mardani minta ada sanksi tegas soal kerumunan ini.

Jangan sampai protokol kesehatan hingga sanksi tegas penanganan Covid-19 hanya diberlakukan bagi pedagang umum saja.

"Harus adil, prokes dan sanksi tegas tidak hanya diberlakukan kepada pedagang2 konvensional saja," tambahnya.

2. Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban

Komentar juga datang dari dunia tenaga medis, yakni Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban.

Zubairi mengaku kaget melihat kerumunan massa ojol di McD, sebagai bentuk fenomena BTS Meal.

Ia menyayangkan antrean panjang ojol yang hanya menjalani pekerjaannya.

Menurutnya, pihak McD harus menemukan cara promosi yang tepat untuk BTS Meal.

Baca juga: FAKTA Seputar BTS Meal McDonalds yang Bikin Heboh: Sebabkan Kerumunan hingga Antrean Berjam-jam

Dikatakannya, gerai restoran bisa memfasilitasi protokol kesehatan yang lebih baik.

"Sepertinya pihak McD harus menemukan formula yang tepat untuk promosikan BTS Meal itu."

"Saya rasa yang mau dipromosikan itu makanannya, bukan promosi kerumunannya."

"Untuk itu butuh protokol yang lebih baik--agar jadi jembatan antara BTS Meal itu dengan penggemarnya. Terima kasih," tulis Zubairi, dikutip dari cuitannya, @ProfesorZubairi, Kamis (10/6/2021).

Usai Dipanggil Polisi, Manajemen McDonald's Minta Maaf soal Kerumunan

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Polda Metro Jaya telah memanggil manajemen restoran McDonald's (McD) terkait kerumunan driver ojek online (ojol) yang mengantre untuk pesanan BTS Meal.

"Diklarifikasi untuk ke Polsek dan Polres, mereka (manajemen) sudah minta maaf akan memperbaiki sistem yang ada," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/6/2021).

Terkait kasus kerumunan di beberapa gerai McD di wilayah hukum PMJ, kata Yusri, pihak kepolisian bersama Satpol PP dan TNI mengutamakan langkah pencegahan atau preventif.

“Nanti kita sambil lihat hasilnya, masih kita ambil keterangan dulu, dan mereka mengakui minta maaf dulu karena kita cepat langsung kita bubarkan semuanya,” kata Yusri.

Baca juga: Fenomena Antrean BTS Meal, Sosiolog: Driver Ojol Alami Risiko Terbesar, Harusnya Bisa Diantisipasi

Selanjutnya, menurut Yusri, untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kerumunan yang melanggar protokol kesehatan, pihaknya mengimbau manajemen McD memperbaiki sistem pelayanan.

"Kami sudah sampaikan ke manajemen untuk memperbarui sistem, kalau bisa ditutup sementara. Sudah akui mereka akan memperbaiki sistemnya," pungkas Yusri.

Sebagai informasi, promo BTS Meal yang dikeluarkan oleh McDonald's, termasuk di Indonesia, berdampak pada munculnya kerumunan di sejumlah outlet McD yang ada di Indonesia.

Sejumlah gerai McDonald's di wilayah DKI Jakarta mendapat sanksi karena menimbulkan kerumunan besar di tengah pandemi Covid-19 akibat BTS Meal.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibantu Satpol PP, TNI, Polri, dan Satgas, melakukan penyegelan terhadap sejumlah gerai McDonald's di ibu kota.

Total, Pemprov DKI Jakarta memberikan sanksi pada 32 gerai McDonald's. 20 gerai di antaranya ditutup sementara dan 12 lainnya mendapat sanksi teguran tertulis.

Selain di Jakarta, penutupan gerai McDonald's akibat kerumunan BTS meal juga terjadi di sejumlah daerah lain.

Diantaranya, Medan, Makassar, Solo, Jogja, Bandung dan berbagai daerah lainnya.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Reza Deni)
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas