313 Peserta SBMPTN 2021 Didiskualifikasi, Penyebabnya Mencontek Hingga Pelanggaran Administratif
Ada peserta yang didiskualifikasi karena membawa perangkat telekomunikasi, hingga memotret soal UTBK-SBMPTN.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mendiskualifikasi 313 peserta yang kedapatan melakukan pelanggaran pada Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Ketua LTMPT Mohammad Nasih mengungkapkan para peserta melakukan beberapa jenis pelanggaran.
"Kita ingin informasikan, pada UTBK-SBMPTN kita masih dapati adanya kecurangan. Sehingga total karena ada pelanggaran yang harus kita diskualifikasi, ada 313 peserta," ujar Nasih dalam konferensi pers virtual, Senin (14/6/2021).
Nasih mengungkapkan bentuk pelanggaran yang dilakukan diklasifikasikan dalam dua bentuk, yakni pelanggaran administratif, dan kecurangan ketika ujian.
Contoh pelanggaran administratif adalah terkait penggunaan foto. Tercatat 122 peserta didiskualifikasi karena menyertakan foto yang tidak sesuai ketetapan.
"122 peserta yang fotonya itu tidak memenuhi kualifikasi. Ada macam-macam kan, ada yang foto selfie, ada yang foto keluarga, foto lagi pacaran, ada yang foto lagi makan bareng, macam-macam," ungkap Nasih.
Sementara 191 peserta lainya didiskualifikasi akibat menyontek. Bahkan ada peserta yang membawa perangkat telekomunikasi, hingga memotret soal UTBK-SBMPTN.
Baca juga: Hasil SBMPTN 2021 Diumumkan Hari Ini, Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
"Jumlahnya ada 191 peserta, termasuk penggunaan foto dan lain-lain, melakukan kecurangan atau ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku, termasuk adalah ngomong-ngomong dengan tetangga peserta sebelah, termasuk membawa alat komunikasi dan lain-lain," ungkap Nasih.
Seperti diketahui, SBMPTN pada tahun ini diikuti oleh 732.704 peserta. Sebanyak 184.942 peserta dinyatakan lulus seleksi.
LTMPT sebenarnya membuka daya tampung sebesar 197.657. Namun daya tampung yang belum terpenuhi sebanyak 12.715.
Sementara rinciannya adalah sebanyak 92.963 peserta lulus di prodi sains dan teknologi (saintek).
Sementara yang lulus di prodi sosial dan humaniora (soshum) sebanyak 91.979 peserta.
Secara persentase prodi saintek diminati 336.834 peserta dengan tingkat kelulusan 85.149 atau 25,28 persen.
Lalu prodi soshum diminati 378.556 peserta dengan tingkat kelulusan 83.836 atau 22,15 persen. Sedangkan saintek dan soshum atau campuran, peminatnya 62.468 peserta dan yang diterima 15.957 atau 25,54 persen.