Gempa M 5,2 Guncang Seluma Bengkulu pada Selasa Malam, Dirasakan hingga Kepahiang
Gempa berkekuatan M 5,2 mengguncang Kabupaten Seluma, Bengkulu pada Selasa (15/6/2021) malam, tak berpotensi tsunami.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan M 5,2 mengguncang Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu pada Selasa (15/6/2021) malam kemarin, pukul 21.16 WIB.
Gempa dengan kedalaman 26 km ini dirasakan masyarakat sekitar 3 detik dan tak berpotensi tsunami.
Dikutip dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB), lokasi gempa berada di 4.33 Lintang Selatan, dan 102.37 Bujur Timur, sementara pusat gempa berada di laut, tepatnya 36 km Barat Daya Seluma.
Informasi itu didapatkan BNPB dari informasi resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Adapun intensitas gempa ini berada di skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang menunjukkan wilayah Seluma III-IV MMI, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Kepahiang III MMI.
Baca juga: Mensos Risma: Penyaluran Bantuan Bencana Bisa Lewat Siapa Saja
Kemudian wilayah Kaur dan Manna II-III MMI, lalu Curup, Liwa dan Argamakmur tercatat II MMI.
Diketahui, skala IV MMI dapat diartikan getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Sementara, skala III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Lalu, skala II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga artikel ini tayang, BNPB belum menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma terkait korban maupun kerugian materil dampak gempa bumi ini.
Baca juga: Mensos Risma Gandeng LSM untuk Percepat Penyaluran Bantuan Bencana
Namun petugas masih terus melakukan pemantauan dan siap siaga jika terjadi gempa susulan.
Kabupaten Seluma, Bengkulu termasuk wilayah yang berada pada potensi bahaya gempabumi kategori sedang hingga tinggi.
BNPB mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga terhadap potensi bahaya gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dampak korban jiwa biasanya muncul karena dampak reruntuhan bangunan, bukan gempanya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.