47 Barang Bukti Disita dari Terduga Teroris Bogor, Buku Ajaran Jihad hingga Bahan Kimia
Sedikitnya 47 barang bukti disita dari tangan terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial KDW.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedikitnya 47 barang bukti disita dari tangan terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial KDW (30) yang ditangkap di Bogor, Jawa Barat.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan barang bukti itu disita dari hasil penggeledahan di rumah KDW di sekitar Bogor, Jawa Barat.
"Jumlahnya sampai 47 jenis barang bukti yang diamankan rumah yang bersangkutan," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/6/2021).
Dijelaskan Ahmad, barang bukti yang dimaksud berupa bahan kimia berupa dekstran, magnesium sulfat, sodium borate, asam klorida (HCL), belerang hingga beberapa bahan kimia lainnya.
Baca juga: KDW Pernah Suplai Bahan Peledak Bom kepada Teroris JAD Sejak 2016 Lalu
Selain itu, ada pula buku-buku yang dianggap mengajarkan ajaran jihad, ajaran-ajaran yang menyimpang hingga buku yang mengajarkan meracik bom.
"Barang bukti banyak sekali diamankan. Selain buku ajaran jihad, juga buku-buku gimana racikan bahan kimia dijadikan handak sebagai alat untuk ledakan. Beberapa buku lain tentang penyimpangan-penyimpangan dari sesuatu ajaran," tukasnya.
Sebagai informasi, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial KDW di daerah Bogor, Jawa Barat pada Selasa (15/6/2021).
KDW diduga merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). KDW diduga tengah mempersiapkan bahan baku pembuatan bom saat ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
"Peran tersangka KDW ini yang mempersiapkan bahan-bahan kimia yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuat bom," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Saat penangkapan KDW, sejumlah bahan kimia turut disita oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.
Diantaranya berupa dekstran, magnesium sulfat, sodium borate, asam klorida (HCL), belerang hingga beberapa bahan kimia lainnya.
Selain itu, KDW juga diduga menjadi admin whatsapp (WA) grup yang kerap mendiskusikan mengenai amaliyah jihad.
"KDW ini menjadi admin salah satu WA grup yang tentunya WA Grup terdiri dari kelompok KDW ini yang senantiasa diskusiin jihad dan daulah," tukasnya.
Pernah Suplai Bahan Peledak Kepada Teroris
Terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial KDW (30) ternyata pernah menyuplai bahan peledak atau bom kepada tersangka terorisme yang telah ditangkap.
Demikian disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes pol Ahmad Ramadhan. Dia bilang, setidaknya ada 4 tersangka teroris yang pernah disuplai oleh KDW.
"Keterlibatannya yang bersangkutan adalah penyuplai bahan-bahan kimia, yang digunakan untuk bahan peledak atau bom kepada terorisme yang telah ditangkap terdahulu," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/6/2021).
Dijelaskan Ahmad, tersangka teroris pertama yang pernah disuplai berinsial PHP.
Dia adalah terduga teroris JAD yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri pada Februari 2016 lalu.
"PHP merupakan pelaku teror yang ditangkap Februari 2016 yang telah membeli atau menerima bahan-bahan bom atau kimia dari tersangka tersebut," jelasnya.
Berikutnya, terduga teroris JAD berinisial WB juga mengaku pernah mendapatkan bahan baku peledak atau bom berupa back powder kepada KDW. Dia ditangkap pada Oktober 2019 lalu.
Selanjutnya, terduga teroris ketiga yang pernah menerima suplai bahan peledak dari KDW adalah WHK.
Sebelum tertangkap pada 8 Mei 2021 lalu, dia bersama KDW pernah berbagi pengetahuan tata cara pembuatan bom.
"Terduga teroris keempat adalah ZA yang juga ditangkap 29 Maret 2021. Kelompok JAD yang dimana pada 4 Januari saudara tersangka (KDW) menjual bahan peledak atau berikan kepada ZA," tukasnya.