Kementan Beri Dukungan Program Pertanian Kepada UGM
Dukung upaya pengembangan SDM pertanian di perguruan tinggi, Kementan berikan dukungan program pertanian kepada Universitas Gadjah Mada.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya perguruan tinggi, dalam hal ini Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk mengembangkan kemampuan mahasiswanya terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia yang berbasiskan teknologi dan mekanisasi.
Karena itu, melalui MoU dan penyerahan dukungan program pertanian kepada UGM, Kementan memberikan berbagai bantuan alat tanam dan mesin pertanian senilai kurang lebih Rp8,06 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari traktor roda 2 dan 4, transplanter, screenhouse, nursery kelapa, mixer dan grinder berikut 40 ekor kambing serta 20 ekor sapi perah.
Selain itu, ada juga bantuan teknologi lain seperti screenhouse hidroponik, power thrasher multiguna dan corn sheller mobile. Kementan juga memberi bantuan demplot dan pendampingan upaya peningkatan produktivitas dan kuakitas kedelai kuning berbasis kearifan lokal untuk menunjang ketahanan pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang paling kuat dalam menghadapi berbagai ancaman dan gelombang krisis seperti pandemi Covid-19. Karena itu, menurutnya, pengembangan SDM pertanian di setiap perguruan tinggi sangat penting dan wajib dilakukan.
"Saya selalu mengatakan bahwa yang paling siap dalam menghadapi ancaman pandemi itu adalah sektor pertanian. Kan cuma Indonesia yang ekspornya naik 15 persen. Karena itu, UGM tolong bantu saya, sebab sekecil apapun harus ada yang kita buat untuk negeri ini," ujar Mentan, Rabu, (16/6/2021)
Ke depannya, Mentan berharap UGM mampu memiliki kontribusi dan peranan besar terhadap pengembangan subsektor pertanian seperti meningkatkan produktivitas perkebunan, peternakan, hortikultura dan tanaman pangan.
"Dan ini juga adalah perintah Bapak Presiden agar seluruh kementerian yang ada mampu mengakselerasi bidangnya masing masing, lebih khusus bidang pertanian. Maka itu, saya dengan UGM sudah sepakat untuk melihat aspek aspek mana baik itu di hortikultura, peternakan, buah porang, dan sarang burung walet agar produksinya lebih baik lagi. Saya berharap MoU dan kerjasama ini ada realisasinya dalam 3 bulan ke depan," katanya.
Rektor UGM, Panut Mulyono menyampaikan terimakasih atas bantuan dan perhatian besar jajaran Kementan terhadap pengembangan SDM dan pertanian di Yogyakarta. Menurutnya, semua bantuan tersebut nantinya akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan pengembangan dan pembangunan sektor pertanian yang maju, mandiri dan modern.
"UGM mengucap terimakasih atas bantuaan ini dan akan kita gunakan sebaik baiknya," tuturnya.
Panut juga mengatakan bahwa selama ini UGM akan terus mendukung semua upaya dan program jangka panjang Kementan dalam membangun pertanian masa depan.
"UGM sangat mendukung secara antusias terhadap semua program pak Menteri yang di dalam visinya selalu langsung terjun ke lapangan agar kebutuhan pangan di dalam negeri tercukupi. Karena itu mekanisasi dan teknologi sangat penting," tutupnya. (*)