Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan DPR Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi PPKM Darurat di Pondok Pesantren

Gus Muhaimin juga mendesak pelaksanaan vaksinasi di Ponpes ditingkatkan, terutama bagi para Kiai, Nyai, dan guru. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pimpinan DPR Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi PPKM Darurat di Pondok Pesantren
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah santri mengikuti kajian sore dalam kegiatan Diklat Pesantren Kilat di Yayasan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Al-Amal Al-Islamy, Jalan Terusan Cibaduyut, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (18/4/2021). Pesantren yang diikuti puluhan santri dari berbagai daerah yang diselenggaran selama Ramadan itu diisi dengan kajian Kitab Kuning, diantaranya Khulashoh Nurul Yakin Juz ke-1, Durusul Aqaid Ad-Diniyyah Juz ke-1, Durusul Fiqiyyah Juz ke-1, Akhlakulilbaniin Juz ke-1, Tafsir Jalalain, Usfuriyyah, Hadist Arba'in, dan Safinatunnajah. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) meminta pemerintah gencarkan sosialisasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang akan diberlakukan 3-20 juli 2021 khusus di Pondok Pesantren (Ponpes)

“Pesantren harus digencarkan sosialisasi PPKM Darurat, karena mereka sangat rentan. Jelaskan poin-poinnya dengan detail, utamanya protokol kesehatan (prokes),” kata Gus Muhaimin kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/7/2021).

Tak hanya itu, Gus Muhaimin juga mendesak pelaksanaan vaksinasi di Ponpes ditingkatkan, terutama bagi para Kiai, Nyai, dan guru. 

Ia mengaku sangat prihatin mendengar kabar duka wafatnya Kiai dan Nyai dalam waktu yang berdekatan.

“Hampir setiap hari saya dengar kabar duka panutan kita, para Kiai kita banyak yang meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Karena itu saya minta vaksinasi untuk mereka ditingkatkan,” tuturnya.

Baca juga: Sekjen PMI: Stop Ngomong Politik, Saatnya Selamatkan Jiwa Manusia Karena Covid-19

Kasus meninggalnya Kiai tersebut memang tidak bisa disimpulkan akibat Covid-19. 

Namun rentetan kasus yang terjadi dalam kurun waktu yang tidak berjauhan patut diwaspadai imbas dari Covid-19.

BERITA TERKAIT

"Apalagi sekarang banyak varian baru yang disebut lebih cepat menular. Jadi walaupun tidak semua (Kiai yang meninggal dunia) terkonfirmasi covid, tapi melihat seringnya kasus itu di waktu berdekatan ya patut kita waspadai,” ujarnya.

Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan (PKB) ini, vaksinasi adalah usaha untuk mencegah dan itu lebih baik dilakukan ketimbang harus mengobati banyak korban yang berjatuhan. 

Apalagi para Kiai dan Nyai adalah sosok sentral di Ponpes yang dibutuhkan peranannya dalam mendidik santri.

Karena itu, Gus Muhaimin mengimbau pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi mereka agar Ponpes tetap eksis dan stabil.

“Buat kampanye dan sosialisasi secara terus menerus tentang pandemi ini di Pesantren. Dan kalau perlu lakukan penyekatan dan pengetatan mobilisasi di Pesantren secepatnya,” tuturnya.

Lonjakan Covid-19 yang sampai saat ini belum bisa dikendalikan dinilai Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI ini harus dijadikan warning keras bagi pemerintah untuk memperhatikan para Kiai di Ponpes. 

Kalau diabaikan bukan tidak mungkin jumlah korban Covid-19 di lingkungan Pesantren bisa semakin bertambah.

Di luar itu, Gus Muhaimin juga mengimbau para wali santri dan warga sementara waktu untuk tidak berkunjung ke pesantren. Bagi santri yang keluar dan ingin kembali, harus discreening ketat sebelum mereka masuk ke dalam Pesantren.

“Potensi penyebaran di pondok pesantren yang tinggi karena yang dari luar kota banyak. Kalau tidak di-screening, kalau ada yang positif, kan berisiko nanti bisa masuk (karantina) lagi,” tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas