Survei Voxpol Center: Elektabilitas Gerindra Tertinggi, Diikuti PDIP dan PKS
Lembaga survei Voxpol Center merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik jelang Pilpres 2024.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Voxpol Center merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik jelang Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan Partai Gerindra saat ini menjadi partai dengan elektabilitas paling tinggi.
"Jika pemilu legislatif diselenggarakan hari ini, menunjukkan bahwa Partai Gerindra sebesar 27,9 persen, adalah partai yang dipilih publik," ujar Pangi, dalam rilis survei secara daring, Sabtu (3/7/2021).
Posisi kedua terkait elektabilitas parpol dihuni oleh PDI Perjuangan (PDIP) dengan elektabilitas sebesar 23 persen.
Disusul selanjutnya ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 9,4 persen.
"Di posisi keempat ada Partai Demokrat yang mendapatkan elektabilitas sebesar 7,8 persen. Disusul Golkar di urutan kelima dengan elektabilitas 6,8 persen dan diikuti PKB di posisi keenam dengan 4,9 persen," kata dia.
Baca juga: Voxpol Center Sebut Cuma 2 Capres Terkuat Saat Ini Yakni Prabowo dan Ganjar
Pangi mengatakan selain keenam parpol tersebut, parpol lain tidak mencapai ambang batas 4 persen.
Seperti Partai Nasdem di posisi ketujuh dengan elektabilitas 2,3 persen. Dilanjutkan dengan Perindo dengan 1,3 persen.
Selanjutnya ada PPP (1,3 persen), PAN (0,9 persen), Hanura (0,8 persen), PSI (0,3 persen), PBB (0,3 persen), Garuda (0,2 persen), Partai Ummat (0,2 persen), Berkarya (0,1 persen), PKPI (0,1 persen), serta Gelora (0,1 persen).
Akan tetapi, Pangi menyoroti masih besarnya angka pemilih yang belum menentukan suaranya. Yakni 12,5 persen.
Sehingga dia menilai elektabilitas parpol di Tanah Air masih sangat dinamis untuk tiga tahun ke depan.
"Masih tingginya Undecided Voters 12,5 persen, persentase keterpilihan masih sangat dinamis dan tiga tahun kedepan masih banyak kemungkinan perubahan peta elektabilitas partai politik di Indonesia," tandasnya.