Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dyah Roro Esti Ajak Tsamara Amany dan Krisdayanti Bahas Woman in Politic di Masa Pandemi

Legislator muda Golkar Dyah Roro Esti mengajak Krisdayanti dan Tsmara Amani bebrbicara Woman in Politics.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dyah Roro Esti Ajak Tsamara Amany dan Krisdayanti Bahas Woman in Politic di Masa Pandemi
Istimewa
Dyah Roro Esti dalam talkshow Roro Talks bertema Woman in Politics melalui fitur Live Instagram bersama Tsamara Amani dan Krisdayanti. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merespon Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dan sejumlah daerah di Indonesia, legislator muda Golkar Dyah Roro Esti memanfaatkan waktunya dengan berdiskusi memanfaatkan teknologi.

Roro Esti mengadakan talkshow 'Roro Talks' dengan tema 'Woman in Politics' melalui fitur Live Instagram bersama politikus perempuan lainnya.

Dalam talkshow ini, Roro Esti mengundang Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP Krisdayanti, dan politikus muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas.

"Roro Talks merupakan sebuah platform diskusi yang diinisiasi dengan tujuan untuk berbagi ilmu, membahas topik-topik yang berkaitan erat dengan The Sustainable Development Goals (SDGs), isu sustainability secara keseluruhan, hingga kepemudaan. Sebuah inisiatif yang diharapkan dapat meningkatkan transparansi di parlemen dengan mengikutsertakan masyarakat umum di dalam diskusi-diskusi tersebut," ujar Roro Esti, kepada wartawan, Senin (12/7/2021).

Dalam kesempatan ini, anggota Komisi VII DPR RI itu menjelaskan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen di harapkan memenuhi kuota 30% sesuai dengan yang tertera pada UU Pemilu Nomor 12 Th 2004.

Namun, pada periode 2019-2024 per Januari 2021 terdapat 123 jumlah perempuan di DPR RI, yakni mencakup 21,39% hingga masih tergolong di bawah target.

Baca juga: Politikus PKS Dorong Pemerintah Ambil Langkah Darurat Antisipasi Kolapsnya Layanan Kesehatan

Berita Rekomendasi

Roro Esti berpendapat bahwa terdapat beberapa keunggulan dengan keberadaan perempuan di parlemen.

Salah satu diantaranya adalah kecenderungan para perempuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, hingga merumuskan kebijakan yang sifatnya long term yang langsung berdampak pada para generasi penerus bangsa.

Misalnya seperti yang saat ini dibahas di Komisi VII dengan adanya pembahasan RUU EBT, dengan harapan dapat ikut serta dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

“Ada tiga poin, pertama, perempuan punya kecenderungan untuk mendorong equal rights, kedua, perempuan mempunyai kecenderungan mendorong kebijakan yang bersifat long term. Dan yang terakhir, perempuan mempunyai kecenderungan menggunakan hati dan memiliki sensitifitas untuk memperjuangkan dan menjalankan tugasnya," kata Roro Esti.

Baca juga: Politikus PKB Tanggapi Pernyataan Ibas: Indonesia Bukan Failed Nation

Krisdayanti dan Tsamara pun menyampaikan persepsinya masing-masing mengenai kiprah perempuan di dunia politik dan isu-isu yang melingkupinya.

KD, sapaan akrab Krisdayanti, menjelaskan bahwa karirnya di dunia politik diawali dengan niatan yang besar untuk membangun bangsa.

“Ya ini berkah yang luar biasa, kesempatan yang luar biasa dan ga semua punya kesempatan ini. Jadi kalo kita bawa politik ini untuk sesuatu kebaikan walaupun dari sudut pandang yang berbeda A bilang ini B bilang itu tapi tujuannya semuanya untuk kebaikan bangsa kita kenapa enggak? Kita bergerak bergotong royong InshaAllah kita akan bisa mencapai sebuah kebaikkan untuk bangsa kita," ucap Krisdayanti.

Sebagai seorang public figure yang dikenal oleh masyarakat, KD melihat ini sebagai kesempatan untuk memulai kiprahnya di dunia politik untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, sesuai lingkupnya di Komisi IX yang membidangi kesehatan, ketenagakerjaan dan kependudukan.

KD pun menjelaskan upaya yang dilakukan dalam mem-balance kehidupannya sebagai politisi, penyanyi, ibu kepada anak-anaknya dan istri kepada suaminya, mengingat bahwa sejatinya seorang perempuan memiliki multiple peran yang tidak kalah pentingnya satu sama lain.

Baca juga: Politikus NasDem Charles Meikyansah Tegas Tolak RS Covid-19 Khusus Pejabat

Adapun Tsamara, yang sejak di usia belia sudah memiliki ketertarikan di bidang politik mengungkap arti menjadi politikus.

“Menjadi politisi itu artinya gampangnya satu tanda tangan atau satu statement atau satu dorongan politis itu sangat efektif gitu dibanding dengan gerakan-gerakan diluar politik, ada efektifitasnya tetapi tidak sefektif politik," kata Tsamara.

Namun meski begitu, Ketua DPP PSI ini tidak memungkiri bahwa partai politik juga tidak luput dari adanya kekurangan.

Sehingga, mereka yang terjun di dunia politik harus berkompromi antara realita dengan idealisme mereka agar mampu menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tsamara juga berbagi harapannya kepada para politisi di parlemen agar dapat memperjuangkan RUU PKS yang sangat marak dibahas dan dinantikan oleh masyarakat.

Lebih lanjut, ketiga tokoh perempuan politik ini berharap, bahwa kesetaraan gender dalam politik di Indonesia dapat perlahan membaik dan menjadi jalan kesejahteraan bagi perempuan pada khususnya, dan kemakmuran bangsa Indonesia pada umumnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas