Bagi-bagi Obat untuk Pasien Covid-19, Jokowi Minta Tidak Diperjualbelikan
luncurkan program pembagian paket obat secara gratis bagi pasien Covid, Jokowi meminta ketiga paket obat bantuan ini tidak diperjualbelikan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
![Bagi-bagi Obat untuk Pasien Covid-19, Jokowi Minta Tidak Diperjualbelikan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/program-pembagian-paket-obat-gratis.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan program pembagian paket obat secara gratis bagi pasien Covid-19.
Peluncuran program tersebut ditandai dengan pembagian obat secara simbolis kepada empat penerima di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, (15/7/2021).
Baca juga: Jokowi Minta Pembagian Paket Obat Isoman Gratis Diawasi secara Ketat
Jokowi meminta ketiga paket obat bantuan ini tidak diperjualbelikan.
"Ketiga paket obat isolasi mandiri ini tidak diperjualbelikan," kata Jokowi.
Presiden mengatakan Paket obat gratis tersebut disiapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan pendistribusiannya akan dikoordinir oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto .
"Tentu saja akan berkoordinasi dengan Pemda sampai pemerintah desa maupun melibatkan Puskesmas, Babinsa dan pengurus RT/RW," katanya.
Baca juga: Jokowi Minta Bantuan Obat Gratis Tidak Ganggu Persediaan di Apotek dan RS
Kepala Negara menginstruksikan agar penyaluran obat gratis ini diawasi secara ketat di lapangan. Tujuannya agar paket obat betul betul dapat diterima dan digunakan oleh para pasien gejala ringan dan OTG di Jawa-Bali.
"Saya minta agar dilakukan pengawasan yang ketat di lapangan agar program ini betul-betul bisa maksimal mengurangi risiko karena Covid-19 dan membantu pengobatan warga yang menderita covid 19, dan saya minta juga agar program ini tidak mengganggu ketersediaan obat esensial terapi Covid-19 19 di apotek maupun di RS," katanya.
Bantuan paket obat, kata Jokowi, akan dibagikan secara serentak mulai hari ini.
Untuk tahap pertama sebanyak 300 ribu paket obat diberikan kepada mereka yang melakukan isolasi mandiri di Pulau Jawa-Bali.
"Kemudian akan dilanjut dengan 300 ribu paket lagi untuk yang di luar jawa," katanya.
Ada tiga jenis paket obat untuk isolasi mandiri yang dibagikan.
Paket 1 berisikan vitamin untuk warga dengan PCR positif tanpa gejala atau OTG.
Kemudian paket 2, berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman.
"Paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter. Ini terutama nanti dokter puskesmas," katanya.
Terkahir paket 3, berisi vitamin dan obat untuk warga dengan hasil PCR postif disertai keluhan panas, batuk kering. Paket ini juga membutuhkan konsultasi dan juga resep dari dokter.
"Paket obat tersebut dapat digunakan untuk 7 hari," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.