Panitia Diminta Tes Covid-19 Sebelum Pemotongan Hewan Kurban, Lansia & Anak-anak Dilarang ke Lokasi
Satgas Covid-19 meminta panitia yang terjun dalam pemotongan hewan kurban untuk dites Covid-19 terlebih dahulu.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Wiku menyadari pembagian hewan kurban memang mau tidak mau harus dilakukan kontak fisik dengan penerima.
Akan tetapi, Wiku berharap, pada proses ini, jaga jarak antara panitia dan penerima kurban harus betul-betul dilakukan dengan ketat dan tak berlama-lama.
Selain itu, ia juga mengingatkan para lansia, terutama yang mempunyai komorbid (penyakit bawaan), supaya tidak ikut serta dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
Menurut Wiku, kehadiran mereka dapat berbahaya karena rentan penularan Covid-19 di lokasi pemotongan hewan kurban.
"Kemudian lansia komorbid jangan ikut acara-acara seperti ini, sangat berbahaya dan mereka-mereka yang muda yang menjadi petugas kalau nanti kembali ke rumah pastikan bebersih diri supaya tidak menulari orang yang di rumah yang relatif usianya lebih lanjut," ungkapnya.
Baca juga: Pemerintah MUI dan Ormas Islam Sepakat Shalat Idul Adha di Rumah Masing-Masing
Tak hanya itu, anak-anak juga tidak diperkenankan menonton penyembelihan hewan kurban karena dapat menimbulkan kerumunan.
Aparat pemerintah setempat, lanjut Wiku, harus memastikan penyembelihan hewan kurban dilakukan di ruang terbuka.
"Dan anak-anak juga tidak usah melihat pemotongan hewan supaya tidak terjadi kerumunan. Kemudian mekanismenya, camat hanya memberikan izin lokasi penyembelihan berdasarkan lurah atau desa. Jadi harus betul-betul tempat yang memadai layak untuk dilakukan, letaknya di outdoor," kata Wiku.
"Jadi ini betul-betul penegakannya harus baik. Pelaksanaan kurban juga penyembelihan dan pembagian hasil kurban ini harus kontak fisik diminimalkan dan jaga jarak fisik jelas harus dijaga protokol kesehatannya ketat oleh petugas maupun siapa pun yang menerima nantinya," ucapnya.(tribun network/fah/dod)