Jangan Berpuasa di Hari Tasyrik, Berikut Amalan yang Bisa Dilakukan
Bagaimana umat Islam memperoleh dan menambah pahala di hari Tasyrik jika dilarang berpuasa?
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Hari Tasyrik adalah hari di mana umat Islam dilarang berpuasa.
Hari Tasyrik terjadi selama tiga hari dalam bulan Dzulhijjah yakni tanggal 11, 12, dan 13.
Hari Tasyrik termasuk dalam rangkaian hari Idul Adha yang merupakan hari raya umat Islam serta hari untuk makan minum.
Meski begitu, umat Islam diharuskan selalu mengingat Allah SWT.
Sebutan lain untuk hari Idul Adha yakni hari nahar, yang berarti hari untuk menyembelih.
Pada hari tersebut, umat Islam melakukan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk melaksakan syariat Islam.
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam bukunya Pengembangan Himpunan Tarjih tentang Tuntunan Idain dan Qurban menerangkan, hari Tasyrik juga merupakan waktu penyembelihan hewan kurban.
"Dari Jubair bin Math’am dari Nabi saw. beliau bersabda:”semua hari Tasyriq adalah waktu penyembelihan (hewan qurban)”. ( HR. Ahmad)
Baca juga: Sejarah Idul Adha atau Hari Raya Kurban: Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Baca juga: Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban, Milik Sendiri atau Orang Lain, Berikut Adab Penyembelihannya
Umat Islam dapat menggunakan waktu tersebut untuk menyembelih hewan kurban jika pada hari Idul Adha belum selesai melakukan penyembelihan.
Seseorang yang baru mendapatkan rezeki berlebih dan ingin melaksanakan kurban maka belumlah terlambat untuk menunaikannya.
Hewan tersebut bisa disembelih di hari Tasyrik dan sah dinilai sebagai ibadah kurban.
Hari Tasyrik adalah hari umat Islam merayakan kemenangan dengan makan dan minum, tapi tetap mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah.
Oleh karenanya, selama hari Tasyrik, umat Islam dilarang berpuasa selama tiga hari, yakni 11-13 Dzulhijjah.
Ustaz Muhammad Syukron Maksum dalam bukunya Panduan Lengkap Ibadah Muslimah menerangkan, larangan puasa tersebut di antaranya berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a.
"Bahwasanya Rasulullah saw. mengutus Abdullah Bin Hudzafah berkeliling Mina untuk menyampaikan: Janganlah kamu berpuasa pada hari ini, karena ia merupakan hari makan minum dan mengingat Allah Azza wa Jalla." (HR. Ahmad)
Dengan demikian, seseorang yang biasa melakukan puasa sunah Senin Kamis atau puasa Daud, dilarang berpuasa ketika bertepatan pada hari tersebut.
Setelah tanggal 13 Dzulhijjah, baru dapat melanjutkan kebiasannya untuk berpuasa sunah.
Baca juga: Momen Idul Adha, Chef Arnold Bagikan Resep Olahan Daging Kurban dengan Keju
Baca juga: Momentum Idul Adha Diharapkan Jadi Tempat Berdoa Agar Segera Lepas dari Pandemi Covid-19
Lantas bagaimana umat Islam memperoleh dan menambah pahala di hari Tasyrik tersebut jika dilarang berpuasa?
Amalan apa saja yang dianjurkan untuk dilakukan saat hari Tasyrik?
Terkait hal tersebut, M Hasbullah Agus Sumarno, Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta dalam tayangan Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews menjelaskan, setidaknya ada empat amalan yang dianjurkan pada Hari Tasyrik.
1. Memperbanyak Syukur Nikmat
Hasbullah mengingatkan, apapun yang diberikan Allah SWT adalah karunia.
"Baik itu sifatnya kesehatan maupun kekayaan," jelasnya.
Hal-hal tersebut wajib disyukuri.
Allah berfirman,
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid
Artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Hasbullah mengatakan, apapun yang terjadi di hari Tasyrik, maka harus selalu disyukuri.
"Terima apa adanya, dengan senantiasa menerima ketentuan Allah dan melaksanakan segala perintahnya dengan semaksimal mungkin," jelasnya.
2. Meningkatkan Taat dan Takwa
Hasbullah mengatakan, hari Tasyrik adalah rangkaian dari Yaumul Qadhiyah.
"Di mana itu merupakan ujian dan cobaan, terutama bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail," jelasnya.
Hasbullah mengatakan, kita disarankan untuk senantiasa meningkatkan taat kepada Allah.
Hal itu agar memiliki nilai yang sama atau setidaknya mendekati para nabi-nabi yang luar biasa ketaatan dan ketakwaannya.
3. Perbanyak Doa dan Dzikir
Hasbullah mengungkapkan, hari Tasyrik adalah saat sa'atul ijabah.
"Maka perbanyaklah berdoa, dan banyak berzikir," jelasnya.
Hari Tasyrik merupakan hari dijabahnya doa.
4. Silaturahim
Hasbullah menyarankan di hari Tasyrik untuk mengunjungi keluarga, saudara, orang tua, atau kerabat.
Hal ini dapat mempererat tali kekeluargaan.
(Tribunnews.com/Tio/Fajar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.