Menteri Sosial Usul Buat Grup Komunikasi untuk Percepat Penanganan Bencana
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengusulkan pembuatan grup komunikasi untuk mempercepat penanganan bencana alam.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengusulkan pembuatan grup komunikasi untuk mempercepat penanganan bencana alam.
Grup tersebut, kata Risma, dapat berisi nomor kontak kepala daerah, sekretaris daerah, dinas sosial, serta berbagai pihak terkait lainnya.
"Ini berdasarkan pengalaman di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kami kesulitan dan tidak bisa menghubungi kepala daerah, sekretaris daerah, dinas sosial juga pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Risma melalui keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).
Melalui grup ini, Risma berharap ada satu grup yang aktif dan berkomunikasi di tengah bencana alam.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga agar komunikasi antar pemangku kepentingan dapat terjalin.
“Belajar dari gempa di Malang, ada informasi daerah yang parah di Dampit. Saya pun mengecek melalui Tagana dan melaporkan ternyata warga masih tidur dengan nyaman bahkan sempat foto-foto dan ternyata di tempat lain justru yang parah," ungkap Risma.
Baca juga: Mensos Risma Ingatkan Prioritas Penyelamatan Disabilitas di Masa Pandemi
Grup-grup komunikasi tersebut, menurut Risma, dapat dibuat berjenjang mulai dari pemerintah pusat lalu pemerintah daerah.
“Grup-grup itu begitu penting dan menjadi media komunikasi yang efektif sebagai bagian dari sistem manajemen penanganan bencana yang bisa bergerak lebih cepat,” kata Risma.
Kelebihan adanya grup-grup komunikasi juga akan dengan cepat untuk intervensi penanganan bencana yang langsung bisa dilaksanakan sesuai dengan bidang masing-masing.
Baca juga: Mensos Risma: Jika Ada yang Main-main dengan Bansos Lapor Saya
“Dengan adanya grup komunikasi menjadikan ada pembagian tugas, seperti siapa menangani relokasi, siapa menangani permakanan, siapa menangani korban sakit yang bisa disinergikan dengan TNI-Polri dan penanganan jadi lebih cepat, sebab penanganan bencana tidak bisa satu unit melainkan harus lengkap," kata Risma.