Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Setelah Didi Riyadi, Anggota DPR RI Termuda dari Dapil Sulut Juga Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi

Didi Riyadi ramai diperbincangkan karena isi surat terbukanya pada Presiden Jokowi, kini giliran anggota DPR RI termuda dapil Sulut yang kirim surat.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Setelah Didi Riyadi, Anggota DPR RI Termuda dari Dapil Sulut Juga Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi
tribunmanado.co.id
Anggota DPR RI asal Sulut, Hillary Brigita Lasut SH LLM dan Rafael Malalangi calon Bintara Polri tahun 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surat terbuka Didi Riyadi yang ditujukan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, menjadi sorotan publik, serta menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia yang kesusahan hidup, di tengah pandemi Covid-19.

Mengapa tidak menuai pro dan kontra, surat terbuka Didi Riyadi kepada Presiden Joko Widodo yang berisikan tidak setuju wacana perpanjangan aturan PPKM Darurat dianggap mewakili hati masyarakat Indonesia.

Sebab, keluar banyak sekali aturan Pemerintah selama penanganan pandemi covid-19 setahun ini, yang dianggap sangat menyengsarakan masyarakat.

Didi Riyadi mengaku dirinya tidak menyangka surat terbukanya kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo menjadi sorotan publik dan menerima pro kontra.

Menurut Didi Riyadi, PPKM Darurat sangat berimbas pada masyarakat.
Menurut Didi Riyadi, PPKM Darurat sangat berimbas pada masyarakat. (Instagram @didiriyadi_official)

Kini giliran Anggota DPR RI termuda dari Dapil Sulut, Hillary Brigitta Lasut yang mengirim surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Bukan hanya ke orang nomor satu di negeri ini, surat itu juga ditujukan untuk Kapolri dan Kapolda Sulut.

Anggota DPR Termuda Ini Bikin Surat ke Jokowi, Terkait Pemuda Minahasa Gagal Seleksi Bintara Polri

Berita Rekomendasi

Anggota DPR RI termuda dari Dapil Sulut, Hillary Brigitta Lasut turun tangan terkait kasus Rafael Malalangi (18) yang dinyatakan tidak lulus dalam seleksi Bintara Polri.

Hillary Brigitta langsung mengirimi surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Wibowo.

Pasalnya proses seleksi Bintara Polri terhadap Rafael Malalangi itu dinilai janggal.

Hillary mempertanyakan nasib Rafael Malalangi, pemuda asal Minsel yang sempat diumumkan lulus seleksi calon Bintara Polri 2021 di Polda Sulut.

Belakangan namanya hilang dari daftar peserta yang lulus dan diganti nama calon lain.

gagal masuk bintara sulut
Anggota DPR RI asal Sulut, Hillary Brigita Lasut SH LLM dan Rafael Malalangi calon Bintara Polri tahun 2021.

Isi Surat Terbuka dari Hillary

Berikut isi surat terbuka Hillary Lasut untuk Presiden RI, Kapolri dan Kapolda Sulut.

HILLARY BRIGITTA LASUT, S.H.,LL.M
ANGGOTA MPR/DPR-RI PERIODE 2019 - 2024

NO. ANGGOTA A - 394
FRAKSI PARTAI NASDEM

Jakarta, 29 Juli 2021

Nomor: 155/S.I/DPR-RI/HBL/IV-2021
Perihal : Surat Terbuka
Lampiran : 1 Berkas
Kepada Yth,
1. Bapak Presiden Republik Indonesia
2. Bapak Kepala Kepolisian Republik Indonesia
3. Bapak Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara
Di
Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya keluhan dari salah satu warga masyarakat yang berada pada wilayah
daerah pemilihan Provinsi Sulawesi Utara untuk itu, melalui surat ini saya mempertanyakan perihal proses
dan prosedur pengumuman kelulusan calon Bintara Polri Tahun 2021 yang sudah sempat viral di berbagai
media online maupun media sosial.

Disebabkan di dalam proses tersebut terdapat sedikit kejanggalan dalam proses pengumuman yang dilakukan secara langsung melalui media virtual (Youlutube).

Ada pun calon Bintara yang sudah diumumkan lulus seleksi melalui virtual dan seleksi secara Nasional namun tiba-tiba calon bintara tersebut dinyatakan tidak lulus melalui surat yang sifatnya privat dan personal.

Oleh sebab itu saya bermaksud mempertanyakan dan memohon keadilan sesuai dengan asas keadilan hukum di mana calon bintara tersebut telah mengikuti dan melaksanakan setiap rangkaian proses tahapan seleksi dengan baik dan benar.

Adapun kronologi yang di maksud sebagai berikut:

1. Pada hari Kamis tanggal 22 Juli 2021. Akun YouTube Humas Polda Sulut Live Streaming, mengumumkan bahwa Rafael Malalangi dengan nomor ujian 032823/P/1682 dinyatakan LULUS dalam
seleksi Bintara Kepolisian RI, melalui Polres Minahasa Selatan lingkup Polda Sulawesi utara.

2. Pada hari Jumat tanggal 23 Juli 2021 Rafael dan keluarga diundang ke Mapolda Sulawesi Utara dan
di sana panitia menjelaskan bahwa ada KESALAHAN TEKNIS dalam pengumuman dan penilaian sehingga Rafael dinyatakan TIDAK LULUS. (kesalahan teknis yang di maksud yaitu terkait nilai jasmani yang seharusnya di umumkan pada saat tahapan hasil tes seleksi jasmani)

3. Pada Tanggal 29 Juli 2021 Pengumuman resmi dari Polda Sulawesi utara Keluar, dan nama Rafael TIDAK ADA DALAM DAFTAR PESERTA LULUS.

Oleh sebab itu melalui surat ini saya meminta penjelasan dari pihak Kepolisian Republik Indonesia agar dapat menanggapi masalah yang dimaksud sehingga tidak menimbulkan polemik berkepanjangan di masyarakat.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Hillary Brigitta Lasut, S.H.,LL.M
Nomor Anggota: A-394

gagal masuk bintara sulut 2
Nama Rafael Malalangi saat masih tertera dalam daftar lulus seleksi Nasional Bintara Polri.

Berikut ini fakta-fakta yang dirangkum Tribun Manado dari hebohnya peristiwa yang dialami pemuda du Minahasa, sudah dinyatakan lulus Bintara tiba-tiba namanya menghilang:

1. Malu Kepada Warga

Rafael Malalangi menangis karena perasaan malu, kecewa dan bingung, mengapa namanya bisa hilang di daftar pengumuman susulan.

"Padahal, saat pengumuman online pada Tanggal 22 Juli, nama saya ada di Nomor Urut 22. Kami semua menyaksikan pengumuman secara online itu," ungkap Rafael dengan terbata-bata sambil menunduk, saat diwawancarai Tribun Manado, Kamis (29/7/2021).

Bagaimana tidak malu, kata dia, warga Desa Pinapalangkow sudah tahu namanya lulus.

Bahkan, katanya, warga Pinapalangkow telah memberikan dia ucapan selamat atas kelulusan tes Bintara Polri itu.

"Saat teman-teman tahu nama saya ada dalam daftar pengumuman kelulusan secara online, mereka sudah menyampaikan ucapan selamat. Banyak yang menyampaikannya melalui media sosial," ucap Rafael.

2. Keluarga Sudah Buat Syukuran

Rafael Malalangi dan keluarga sudah menggelar syukuran usai namanya dinyatakan lulus sebagai Polisi.

"Keluarga kami sudah melaksanakan syukuran kelulusan. Tahu-tahunya, nama saya sudah tidak ada lagi," imbuhnya.

Kenly Malalangi, ayah Rafael, mengaku kecewa.

"Siapa yang tidak kecewa. Anak saya sudah dinyatakan lulus saat pengumuman secara online. Tapi, saat pengumuman ulang tadi pagi, nama anak saya sudah digantikan dengan nama orang lain," kata Kenly Malalangi.

Baca juga: Pesta Ultah saat PPKM: Seleb TikTok Juy Putri Didenda Rp 12 Juta, Hotel Rp 17 Juta

3. Polisi Bilang Error

Ayah Rafael Mengaku sehari sesudah pengumuman online di mana nama anaknya dinyatakan lulus, dia mendapat panggilan dari Polda Sulut.

"Tanggal 23 Juli saya dipanggil menghadap ke Polda Sulut. Saya pun langsung pergi menghadap," kata Kenly.

Di salah satu ruangan Polda Sulut, kata Kenly, dia diberitahu oleh salah satu anggota kepolisian bahwa pengumuman penetapan anaknya lulus tes Casis Bintara Polri karena terjadi error.

"Waktu saya menghadap, mereka bilang ada error. Jadi, anak saya sebenarnya tidak lulus. Mereka pun mulai mengemukakan alasan, tetapi saya tidak gubris lagi apa yang mereka katakan," aku Kenly.

4. Dikejar Polisi Suruh Tanda Tangan Berkas

Ayah Rafael diminta untuk menandatangani satu dokumen yang dia tidak tahu apa isinya.

"Saya menolak menandatangani dokumen itu, sebab saya yakin akan berakibat buruk pada anak saya," ungkapnya.

"Mereka berupaya agar saya menandatangani dokumen yang disodorkan tetapi saya tolak. Bahkan, saat saya mau pulang dan sementara menuruni tangga Polda Sulut, saya masih diminta untuk tandatangan," papar Kenly.

Kekhawatirannya akhirnya terjadi. Saat pengumuman susulan pada 29 Juli 2021, nama anaknya Rafael Malalangi sudah tidak ada lagi dalam daftar.

"Saya kecewa, sedih, mengapa ini bisa terjadi," katanya.

gagal masuk bintara sulut 3
Rafael Malalangi dan orang tuanya serta keluarga dekatnya di Desa Pinapalangkow.

5. Tanggapan Polda Sulut

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast ketika dihubungi melalui sambungan telpon memberikan keterangannya.

Ia mengatakan bahwa dalam seleksi ada panitianya.

"Dalam seleksi ini ada panitianya, kalau ada komplain peserta ke panitianya dan tanyakan kenapa," kata Kabid Humas.

Ia menerangkan, bahwa dalam seleksi penerimaan anggota Polri ada wadahnya, dan itu urusannya panitia.

"Saat menyiarkan live sebelum ditutup acaranya sudah disampaikan pengumuman calon siswa bilamana ada yang merasa keberatan segera ke panitia," tegas Kabid.

"Nanti dari panitia jelaskan apa penyebabnya kalau dia tidak lulus. Jadi komplain ke panitia. Keberatan ke panitia saja," tutupnya. (tribun network/thf/TribunManado.com/wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas