Jumlah Pengusaha Minim, Kemendikbudristek Perkuat Program Ekosistem Kewirausahaan
Kemendikbudristek ingin dorong penduduk Indonesia lebih banyak berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui para lulusan vokasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kemendikbudristek ingin mendorong penduduk Indonesia lebih banyak berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui para lulusan vokasi.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek membentuk program penguatan ekosistem kewirausahaan.
“Program ini bersifat kompetisi bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, didasarkan atas kemampuan dalam membangun ekosistem kewirausahaan," ujar Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) Eka Sri Dana Afriza melalui keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Geliatkan Link and Match, UT Jalin Kerjasama dengan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Dana mengatakan saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia masih di bawah minimal 4 persen atau hanya 3,4 persen.
Jika dibandingkan dengan negara tetangga selisihnya cukup jauh, seperti Singapura sudah sekitar 8 persen dan Jepang sudah lebih dari 11 persen.
Ruang lingkup pelaksanaan program penguatan ekosistem wirausahaan PTPPV meliputi pertanian, teknologi pertanian, perikanan, perkebunan, dan bidang lainnya, juga manufaktur, konstruksi, dan teknologi informasi.
Lalu, ada juga industri, barang konsumsi seperti makanan, minuman, farmasi, peralatan rumah tangga, tekstil, kemudian termasuk bidang kesehatan, pariwisata, dan jasa lainnya.
Baca juga: Dosen Vokasi dapat Bantuan Program Beasiswa Riset Terapan
Penguatan ekosistem kewirausahaan dilaksanakan melalui kegiatan seperti peningkatan kemampuan kewirausahaan mahasiswa yang terintegrasi dengan proses pembelajaran.
“Dalam hal ini kami bukan jump into the curriculum, tapi kami justru meningkatkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa yang terintegrasi dengan proses pembelajaran,” imbuhnya.
Kedua adalah inisiasi kemitraan dengan industri atau lembaga permodalan untuk peningkatan aktivitas ke perusahaan lain. Begitu juga pengembangan magang kewirausahaan bersama di dunia usaha.
“Seperti pemberian coaching clinic. Jadi kita berikan coaching pendampingan kepada kewirausahaan di sekolah atau di perguruan tinggi vokasi,” kata Dana.
Tujuan program tersebut untuk membangun ekosistem kewirausahaan di PTPPV demi menghasilkan lulusan pendidikan tinggi vokasi yang kreatif, inovatif, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan eksternal, dan dinamis.
“Program ini juga untuk mengembangkan kreativitas yang dapat menumbuhkan kemampuan mahasiswa dan menstimulasi minat mahasiswa dalam berwirausaha yang terintegrasi," ucap Dana.
Baca juga: Kerjasama Pendidikan Vokasi dengan Industri Dibutuhkan untuk Tekan Angka Pengangguran
Jadi ini program sangat spesifik, bukan modal usaha untuk pribadi, bukan untuk modal usaha perorangan. Kami ingin membangun, memperkuat ekosistem kewirausahaan di kampus PT PPV," tambah Dana.
Dari data survey nasional, mahasiswa tingkat awal dan akhir memiliki persepsi bahwa kampus vokasi tempat mereka menimba ilmu belum memenuhi ilmu dalam mengembangkan kewirausahaan.
Riset ini dilakukan oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelerasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek.
Jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong sangat sedikit dan jauh di bawah negara-negara tetangga.