Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fraksi PKS Kecewa Pemerintah Tak Benar-benar Serius Soal Larangan Masuk TKA

Mufida menyebut, alasan pemerintah yang berdalih masuknya TKA sudah sesuai aturan mencerminkan tidak adanya nilai kesetaraan hukum dengan masyarakat

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Fraksi PKS Kecewa Pemerintah Tak Benar-benar Serius Soal Larangan Masuk TKA
ISTIMEWA
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 34 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok kembali memasuki Indonesia di tengah perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati kecewa dengan masih masuknya TKA Tiongkok sementara masyarakat Indonesia masih harus menjalani pembatasan aktivitas usai PPKM Darurat diperpanjang.

Ia juga melihat Permenkumham No 27 Tahun 2021 tentang Pembatasan Orang Asing Masuk ke Wilayah Indonesia dalam Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak benar-benar serius untuk menutup masuknya TKA ke Indonesia.

"Selama ini berlindung di Izin Tinggal terbatas (ITAS) yang masuk dalam pengecualian di Permenkumham.
Padahal kan bukan soal ITAS-nya,tapi kondisi pandemi yang masih belum menentu ini serta virus SARS Cov-2 yang masih terus bermutasi, jadi sangat wajar kalau kita membatasi kedatangan dari luar untuk mencegah masuknya strain virus covid-19 baru yang mungkin masuk dibawa oleh para pendatang," kata Mufida, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Medali Perak Olimpiade Tokyo Tak Bikin Chen Long Lepas dari Hinaan Oknum Warganet Tiongkok

Mufida menyebut, alasan pemerintah yang berdalih masuknya TKA sudah sesuai aturan mencerminkan tidak adanya nilai kesetaraan hukum dengan masyarakat yang masih harus menahan diri dengan perpanjangan PPKM.

Ia meminta pemerintah belajar dari pengalaman datangnya TKA dan WNA termasuk awal mula masuknya Covid-19 ke Tanah Air dan masukmya varian Delta yang bulan lalu menimbulkan tsunami kasus dan angka kematian.

Berita Rekomendasi

"Kita sudah kecolongan saat SARS Covid akhirnya masuk Indonesia di awal pandemi.

Baca juga: Yenny Wahid Beberkan Kiprah Desa Damai Hadapi Pandemi Covid-19

Kita babak belur ketika membiarkan pendatang dari India berbondong-bondong masuk ke Indonesia saat negaranya dilanda tsunami varian Delta. Dan kita akhirnya juga babak belur karena varian dari luar ini," ucapnya.

Mufida mengatakan, negara-negara lain juga banyak yang membatasi membatasi kedatangan dari luar ke negaranya. Termasuk membatasi WNI masuk ke negaranya.

"Kasus Covid-19 di negara kita juga belum betul-betul melandai dengan kasus baru harian masih di atas 20 ribu. Positive rate juga masih diatas 20 persen. Kita tagih keseriusan pemerintah. Serius tidak menutup TKA dari luar saat pembatasan diberlakukan di dalam negeri?," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas