TRIBUNNEWS.COM - Pada situasi pandemi yang belum kunjung usai, penerapan nilai-nilai Pancasila menjadi sesuatu yang harus terus ditegakkan.

Hal tersebut dikemukakan oleh  Pelaksana Tugas Sekretaris Utama (Plt. Sestama) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono pada saat apel pagi bersama jajaran pegawai BPIP, Selasa (10/8/2021).

Menurutnya, pandemi tidak seharusnya menghentikan semangat untuk terus membumikan nilai-nilai Pancasila.

Dalam sambutannya, Karjono pun mengimbau jajarannya untuk terus berinovasi meski di tengah situasi krisis pandemi.

"Silakan berinovasi untuk melakukan gebrakan-gebrakan internalisasi nilai Pancasila di BPIP," ungkap Karjono, dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews, Selasa (10/8/2021).

Apel pagi virtual tersebut merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh BPIP, sesuai dengan imbauan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Surat Edaran Kepala BPIP mengenai pelaksanaan Apel oleh Instansi Pemerintah.

Ke depannya, apel pagi virtual akan dilaksanakan dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin dan Jumat.

Lagu kebangsaan Indonesia Raya akan dikumandangkan setiap pelaksanaan apel. Selain itu, juga dilakukan pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Panca Kesetiaan Korpri, serta Mars BPIP.

"Apel ini sebagai konsekuensi kita melaksanakan kedisiplinan serta menggugah semangat kebangsaan," sambung Karjono.

Mengingat angka penularan Covid-19 masih terbilang tinggi, Ketua Ikatan Alumni Universitas Terbuka ini tidak lupa berpesan kepada jajarannya untuk terus menjalankan protokol kesehatan.

Karjono pun berharap agar jajaran BPIP turut mensosialisasikan program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19, termasuk juga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pertahankan prestasi Wajar Tanpa Pengecualian

Terakhir, Karjono meminta jajarannya agar tertib dalam membuat laporan administrasi keuangan. Hal tersebut perlu dilakukan demi mempertahankan prestasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah ditoreh sejak awal berdirinya BPIP.

Di tahun pertama pendiriannya, yaitu pada tahun 2019, BPIP telah mendapatkan predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan. WTP sendiri merupakan predikat tertinggi untuk laporan keuangan negara. Pada tahun 2020, BPIP berhasil kembali meraih predikat tersebut.

"Resepnya banyak. Salah satunya apa yang dikerjakan itu yang ditulis. Apa yang ditulis itu yang dikerjakan. Junjung tinggi integritas. Sudah bukan zamannya lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu. Untuk clean dan clear anda butuh good governance. Pasti pertanggungjawabannya akan bagus," ucap Karjono.

Terakhir, Karjono pun mengingatkan, saat sebuah institusi telah tercoreng dengan hal yang tidak baik, kelak dampak negatifnya akan amat dahsyat.

Maka itu, ia mengingatkan pentingnya mempertahankan prestasi yang telah diraih dan terus melakukan gebrakan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.