Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapitra Ampera Nilai Polemik Baliho Puan Dibesar-besarkan, Singgung Peran UMKM yang Dihidupkan

Kapitra Ampera menilai polemik baliho Puan Maharani terlalu dibesar-besarkan, singgung ada peran UMKM yang dihidupkan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kapitra Ampera Nilai Polemik Baliho Puan Dibesar-besarkan, Singgung Peran UMKM yang Dihidupkan
KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA
Baliho bergambar Puan Maharani di Jalan Pemuda, Blora, Selasa (3/8/2021). Kapitra Ampera menilai polemik baliho Puan Maharani terlalu dibesar-besarkan, singgung ada peran UMKM yang dihidupkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDIP, Kapitra Ampera ikut buka suara menanggapi tren baliho dari Ketua DPR RI, Puan Maharani yang tersebar di berbagai daerah sejak Juli 2021 lalu.

Tren baliho tersebut akhirnya menjadi polemik karena tersebar bersamaan dengan lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Namun, Kapitra menilai, persoalan tentang baliho tersebut justru dibesar-dibesarkan oleh beberapa pihak.

"Kita terlalu dangkal, ini kan inisiatif kader untuk berbuat sesuatu terhadap kader lain yang punya potensi untuk membangun Republik ini."

"Orang luar melihat sesuatu itu menjadi absolut dan sekarang trennya membesar-besarkan sesuatu yang kadang-kadang tidak ada," kata Kapitra, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Rabu (11/8/2021).

Baca juga: Marak Baliho Politikus, Persaingan Menuju Pilpres 2024? 

Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di Jalan Solo-Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di Jalan Solo-Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. (Tribunnews/Gilang Putranto)

Menurut Kapitra, persoalan baliho menjadi polemik sengaja digiring oleh beberapa pihak yang selalu berprasangka buruk.

Padahal, ia menilai, tidak ada salahnya untuk tetap berpolitik di masa pandemi Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Kita ini selalu berprasangka buruk sama orang, sehingga apapun yang dibuat menjadi blunder."

"Apakah dengan pandemi semua hak politik manusia dirampas? Pandemi itu sudah diatasi oleh eksekutif."

"Dan legislatif bekerja mengawasi eksekutif bagaimana pandemi ini diatasi, tapi ada hak-hak personal yang melekat yang juga tidak boleh dirampas," katanya.

Baca juga: Gibran Pasang Baliho Puan karena Instruksi Partai: Strategi untuk Hentikan Langkah Ganjar di 2024?

Di sisi lain, dari tren baliho ini, Kapitra juga menyinggung adanya peran UMKM digital printing yang dihidupkan kembali di masa pandemi.

Oleh karena itu, ia menilai tren baliho yang dibuat justru membuat manfaat bagi masyarakat.

"Kalau baliho dibuat, itu ada lapangan kerja baru dalam masa PPKM, karena UMKM hidup jadinya, sehingga semua punya manfaat," ungkap Kapitra.

"Tapi karena kita melihat dalam aspek kedangkalan berpolitik, semua itu dianggap suatu permasalahan yang dipertentangkan," tambahnya.

Analisis Pengamat soal Keeksisan Baliho Puan Maharani

Sebelumnya diberitakan, Analis Politik sekaligus Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago memberikan analisanya terkait masifnya pemasangan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang disebut-sebut sebagai langkah awal menuju persaingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Efektif tidaknya pemasangan baliho "Kepak Sayap Kebhinekaan" itu, disebut Pangi hanya bisa diukur dari riset survei.

"Kalau misalnya nanti ada kenaikan terhadap elektabilitas puan berarti efektif, tapi sejauh ini baliho hanya efektif untuk memperkenalkan pada level popularitas saja," ungkap Pangi kepada Tribunnews.com, Minggu (8/8/2021).

Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago
Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago (istimewa)

Baca juga: Gibran Pasang Foto Bareng Ganjar di Profil Instagram, Kode Dukungan? Relawan Beri Tanggapan

Dalam kontestasi politik, Pangi menilai langkah pemasangan baliho Puan adalah hal wajar.

Terlebih, elektabilitas Puan yang saat ini masih rendah dibanding tokoh-tokoh lain yang digadang maju di 2024.

"Puan butuh segara ambil ancang-ancang untuk memperkenalkan diri secara masif ke masyarakat, dalam agenda mengatasi masalah racikan elektoral yang masih di bawah 2 persen elektabilitasnya," ungkap Pangi.

Akankah Langkah Ganjar Tertutup?

Sementara itu Pangi menilai masifnya pemasangan baliho Puan Maharani tidak berarti menutup peluang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024 bersama PDIP.

"Saya pikir PDIP ini partai yang rasional juga, selama belum diputuskan Capres dari PDIP maka siapapun punya peluang diusung PDIP," ungkapnya.

Pangi menyebut, biasanya PDIP akan mengumumkan calon yang usung dalam pemilihan umum pada last minute.

"Berdasarkan yang sudah sudah, saya yakin PDIP tidak akan salah mengusung jagoannya atau mengusung kadernya untuk memenangkan pertarungan kontestasi elektoral," ungkapnya.

Baca juga: Saat Megawati Tegur Ganjar Pranowo soal Penanganan Banjir Rob di Semarang

PDIP, lanjut Pangi, pada ujungnya akan memilih Capres yang punya kans untuk menang.

"Nggak mungkin mendukung calon presiden yang bakal kalah, PDIP yang jelas akan mengalkulasi dan menghitung ulang peluang itu semua," ungkapnya.

Sehingga menurut Pangi, menjamurnya baliho Puan tidak bisa dikatakan menutup peluang Ganjar diusung PDIP.

"Dalam konteks bandwagon effect (efek ikut-ikutan) saya hakul yakin PDIP akan melihat dan membaca realitas racikan elektabilitas yang moncer."

"Tren yang bagus dan kemungkinan besar dipilih dan menang dalam Pilpres, nggak terkunci pada sosok Puan, pokoknya Puan karena anak ketua umum PDIP."

"Tapi kalau nanti kalah untuk apa juga membanggakan itu semua, yang jelas PDIP partai yang rasional dan membaca nuansa kebatinan suara rakyat," jelas Pangi.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Ancang-ancang 2024, Dinilai Bukan Waktu yang Pas untuk Tebar Pesona

Pangi meyakini PDIP tidak akan berani melawan arus kehendak publik.

"Lagi-lagi hasil survei tetap bisa dijadikan sebagai dasar pemikiran siapa yang bakal diputuskan untuk diusung sebagai capres oleh PDIP."

"Yang jelas PDIP nggak mau bunuh diri dan kalah jagonya pada Pilpres 2024, dengan demikian PDIP akan sangat cermat mengkalkuasi dan menghitung ulang semua variabel kemenangan, akan sangat hati-hati memutuskan nantinya siapa yang bakal diusung PDIP sebagai capres 2024," pungkas Pangi.

Berita terkait Puan Maharani

(Tribunnews.com/Maliana/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas