Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Ungkap Sumatera Barat yang Dulu Dikenalnya Sekarang Mulai Berbeda

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkap kini Sumatera Barat (Sumbar) telah berbeda dari yang ia kenal.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Megawati Ungkap Sumatera Barat yang Dulu Dikenalnya Sekarang Mulai Berbeda
Ist
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkap kini Sumatera Barat (Sumbar) telah berbeda dari yang ia kenal.

Bahkan, Megawati pernah mempertanyakan kegelisahannya ini kepada tokoh Muhammadiyah kelahiran Sumbar Ahmad Syafii Maarif.

Diketahui, Megawati bersama Ahmad Syafii Maarif sama-sama berada di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara webinar peringatan HUT Mohammad Hatta ke-119, yang digelar Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP, secara virtual melalui kanal YouTube bknp pdiperjuangan, Kamis (12/8/2021).

"Di BPIP saya sebagai Ketua Dewan Pengarah, itu ada Buya Syafii, saya suka bertanya sama beliau, mengapa Sumatera Barat yang dulu pernah saya kenal sepertinya sekarang sudah mulai berbeda?" kata Megawati.

Baca juga: Megawati: Pemimpin Harus Mau Blusukan dan Salami Tangan Rakyat

Presiden ke-5 RI ini mengungkapkan hal itu karena pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan, Sumbar melahirkan banyak tokoh nasional.

Berita Rekomendasi

Namun, saat ini kata Megawati, tokoh-tokoh Sumatera Barat tidak sepopuler dulu.

"Padahal Sumatera Barat ketika sebelum kemerdekaan sampai setelah merdeka sampai selesai juga Bung Karno itu kan tokoh-tokohnya luar biasa, ya," jelasnya.

Megawati pun mengenang saat berkunjung ke Bukittinggi.

Baca juga: Megawati: Membangun Koperasi Jangan Seremonial-seremonial Melulu

Ia melihat dan merasakan nuansa gotong royong masyarakat dan nuansa tradisi ke-Islam-an yang sangat kental.

Meski demikian, masyarakat setempat menempatkan tokoh adat ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai sebagai unsur kepemimpinan di Minangkabau.

"Jadi ke mana para cendekiawan yang dibilang cadiak pandai? Ini benar kan dulu setingkat loh, mungkin yang istilahnya Tungku Tigo Sajarangan alim ulama, cerdik pandai, yang satu lagi penghulu apa, ya? Kan, mendapatkan tempat yang sama di rumah gadang itu," kata Megawati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas