Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SAKO SPN Maknai Hari Pramuka Lewat Aksi Peduli Lingkungan

Asal muasal Hari Pramuka muncul pada 14 Agustus 1961, saat Presiden Soekarno menyatukan seluruh gerakan kepanduan di Indonesia.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
zoom-in SAKO SPN Maknai Hari Pramuka Lewat Aksi Peduli Lingkungan
Handout
Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gerakan Pramuka berbasis pesantren, masjid, musholla dan majelis taklim, Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) memaknai Hari Pramuka dengan peduli lingkungan.

Ketua Sako SPN, Edwin Sumiroza mengatakan Hari Pramuka merupakan momen untuk merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan oleh generasi muda.

“Apakah yang sudah kita lakukan dan kita capai selama ini telah sesuai dengan apa yang dicita-citakan gerakan Pramuka. Dalam kegiatan Pramuka, banyak hal yang bisa dipelajari untuk menyiapkan generasi muda Indonesia,” kata Edwin dalam keterangannya, Sabtu (14/8/2021).

Edwin berujar setiap 14 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pramuka.

Asal muasal Hari Pramuka muncul pada 14 Agustus 1961, saat Presiden Soekarno menyatukan seluruh gerakan kepanduan di Indonesia.

Baca juga: Arti Lambang Pramuka Tunas Kelapa, Berikut Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus

Usulan nama Pramuka dikemukakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, yang mendapat inspirasi dari kata Poromuko, yang artinya pasukan terdepan dalam perang.

Berita Rekomendasi

Kata Pramuka diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana atau “Jiwa Muda yang Gemar Berkarya”.

Baca juga: Sejarah Singkat Hari Pramuka 14 Agustus, Simak Kumpulan Link Twibbonnya Berikut Ini

Menurut Edwin, Kwartir Nasional (Kwarnas) mengambil tema mengenai  “Berbakti Tanpa Henti” yang menyiratkan semangat Pramuka untuk terus berbakti tanpa henti di segala bidang.

Sako SPN mewujudkan berbakti dengan membangun karakter para anggotanya, utamanya di lingkungan LDII untuk pembentukan generasi profesional religius.

Baca juga: Ini Pesan Presiden Jokowi Kepada Seluruh Anggota Pramuka

“Kami selalu mengingatkan anggota kami mengenai ayat dari Al-Quran, Faidza faraghta fanshab. Jika engkau telah tuntas dari mengerjakan satu aktivitas, maka kerjakan aktivitas lain yang bermanfaat," ujarnya.

Sako SPN senantiasa terus mendorong anggota Pramuka khususnya Sako SPN, agar selalu berlatih, berkegiatan positif dan berkontribusi.

Edwin mengajak anggota Pramuka khususnya Sako SPN untuk berperan membantu Indonesia, dalam mencegah penyebaran wabah pada masa pandemi, agar masyarakat segera pulih sehat seperti sedia kala.

Sejak April 2021, Sako SPN meluncurkan kegiatan "Kemandirian Pangan Berbasis Halaman Rumah".

Bantuan dan perhatian dari Kwarnas telah menyemangati anggota Sako SPN untuk berternak dan bertani di halaman rumah, termasuk meluncurkan kegiatan "Pengelolaan Sampah Rumah Tangga".

Edwin Sumiroza juga menjelaskan perhatian Sako SPN mengenai kepedulian sampah dan lingkungan dalam peringatan Hari Pramuka.

Isu ini telah mendasar menjadi rencana strategis kebijakan LDII untuk bangsa yang telah dibicarakan oleh berbagai pihak dan matang untuk dijadikan landasan kegiatan.

“Kami harapkan, kegiatan ini selain mengedukasi anggota Pramuka untuk terbiasa hidup bersih, hemat cermat, juga bisa membantu komunitas, warga dan Indonesia dalam menangani sampah,” ujarnya.

Ketua DPW LDII Banten ini juga mengatakan, literasi tentang sampah sangat dibutuhkan anak-anak Indonesia, karena jika terus dibiarkan bencana akibat sampah akan menjadi beban masa yang akan datang.

Menurutnya urusan sampah urusan kebiasaan dan akhirnya menjadi karakter bangsa.

Anggota Pramuka sebagai generasi penerus bangsa yang akan datang perlu disiapkan dengan baik, karena upaya ini hanya akan berhasil apabila dilakukan secara dini, secara konsisten.

Sako SPN memiliki target dapat mengelola 80 persen sampah berbentuk organik di setiap rumah dan Komunitas.

Sehingga hanya 20 persen sampah yang berbentuk non-organik yang tidak bisa digunakan lagi yang dikirim keluar rumah dan komunitas.

“Apabila ini serentak dilakukan di seluruh komunitas, insya Allah Indonesia akan bersih dan sehat. Selain itu anak anak muda Indonesia semakin terbentuk karakter dan tabiatnya dengan baik,” ujarnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas