5 Juta Dosis Vaksin Jenis Sinovac Tiba di Indonesia, Kini Total 19 Juta Dosis Telah Diterima
Sebanyak lima juta vaksin jenis Sinovac telah tiba pada Senin (16/8/2021) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak lima juta vaksin jenis Sinovac telah tiba pada Senin (16/8/2021) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.
Lima juta vaksin ini diterima dalam bentuk jadi.
Sehingga, saat ini total jumlah vaksin yang telah dimiliki Indonesia sebanyak 19 juta dosis.
Baik dalam bentuk bal maupuan vaksin jadi.
Hal ini diterangkan oleh Asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen TNI Syafruddin pada Youtube Sekretariat Presiden, Senin siang.
"Pada hari ini, Indonesia kembali kedatangan vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak lima juta. Sehingga total menjadi 19 juta dosis, baik dalam bentul bal atau vaksin jadi," kata Syafruddin.
Baca juga: CARA Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi, Ini Solusi jika Sertifikat Belum Muncul
Baca juga: Komisi XI DPR: Target Ekonomi 5,5 Persen Bisa dicapai Jika Jangkauan Vaksinasi Sudah 90 Persen
Hal ini, menurut Syafruddin, membuktikan bahwa pemerintah telah berusaha keras dalam penyediaan vaksin bagi masyarakat Indonesia.
Penyediaan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari percepatan program vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah.
"Ini membuktikan bahwa pemerintah berusaha keras adalam penyediaan vaksin untuk kegiatan program vaksinasi Covid-19," tambah Syafruddin.
Untuk diketahui, demi menyukseskan program pemerintah tersebut, kata Syafruddin, TNI telah berupaya semaksimal mungkin membantu dalam penyelenggaraan vaksinasi bagi masyarakat umum.
Baik dengan menggelar serbuan vaksinasi, vaksinasi mobile termasuk menggelar vaksinasi atas kerja sama dengan pihak swasta.
"TNI telah melaksanakan serbuan vaksinasi, vaksinasi mobile dan bekerjasama dengan pihak swasata," terang Syafruddin.
Baca juga: Efek Moderna Lebih Terasa dari Sinovac, Benarkah Terkait Efikasi Vaksin? Ini Penjelasan Pakar
Bahkan TNI turut terlibat dalam perluasan dan percepatan vaksinasi program pemerintah.
Seperti, saat memasuki bulan Agustus 2021, program vaksinasi nasional semakin diperluas dan dipercepat dengan target 2 juta dosis per hari.
Dikabarkan Syafruddin, hingga hari ini sebanyak lebih dari 53 juta orang telah divaksin tahap pertama.
Dengan diperolehnya data tersebut, ini berarti seperempat atau 25 persen dari warga negara Indonesia telah divaksin.
"Hingga hari ini lebih dari 53 juta orang sudah divaksin pertama, ini berarti seperempat atau 25 persen dari warga negara Indonesia telah divaksin," ujar Syafruddin.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama pula, Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan dalam rangka program serbuan vaksin yang dilakukan, Polri telah menerjunkan sebanyak 6.008 personil untuk vaksinator.
Baca juga: Gelar Vaksinasi, BIN Ketuk Pintu Rumah Warga Banten
Sehingga total tenaga vaksinator dari Polri yakni sebanyak 18.002 orang.
Selain itu, Polri juga dibantu oleh mitra Polri sebanyak 11.994 orang yang juga bertugas untuk menjadi vaksinator.
Sama seperti TNI, Polri juga telah menggelar vaksinasi masal di berbagai daerah.
Termasuk juga saat mulai melakukan pengamanan stok maupun distribusi vaksin tersebut.
Tercatat, dalam rentang waktu bulan Februari hingga Agustus 2021, sebanyak 12.391.320 dosis vaksin telah didistribusikan Polri.
Baca juga: Mengenal KIPI Vaksin Moderna yang Disebut Lebih Terasa daripada Sinovac
Sementara, data jumlah orang yang telah divaksin yakni sebanyak 11.312.001 orang.
Tak hanya vaksinasi, Polri juga membatu pemerintah dalam menyisir masyarakat yang melakukan kontak erat dengan para pasien Covid-19.
Yakni dengan melibatkan tenaga tracer sebanyak 61.217 personil di seluruh Indonesia.
Seluruhnya, kata Imam, telah mengikuti pelatihan khusus dari Kemenkes terlebih dahulu dalam pemahaman tentang tracing pada kasus Covid-19.
"Tidak hanya vaksinasi masal, pengamanan stok maupun distribusi vaksin, Polri juga membantu dalam pelaksanana kegiatan tracing dengan tenaga tracer 61.217 personil di seluruh indoinesia."
"Seluruhnya telah mengikuti pelatihan khusus dari Kemenkes untuk dapat betul-betul memahami tracing kasus Covid-19," kata Imam.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)