Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamdi Muluk: Bung Hatta adalah Contoh Pengamalan Pancasila yang Sudah Paripurna

Hatta memiliki integritas yang dibentuk pelan-pelan dari kecil hasil didikan orang tua dan guru-gurunya.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hamdi Muluk: Bung Hatta adalah Contoh Pengamalan Pancasila yang Sudah Paripurna
humas BNPT
Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prof Dr Hamdi Muluk melihat figur Bung Hatta adalah sosok yang sukses dan lengkap dalam banyak hal.

Selain sebagai proklamator bangsa, Hatta dikenal sebagai aktivis, birokrat, negarawan, diplomat, keturunan ulama di Minangkabau, juga seorang doktor dalam bidang ekonomi dari universitas terkemuka di Belanda.

“Itu hebat betul. Saat itu sekolah SD saja susah, tapi beliau membawa gelar doktor dari sekolah ekonomi bergengsi. Saya kira hanya satu hal beliau gagal. Menjadi ketua partai," ungkap Hamdi Muluk, Minggu (15/8/2021).

Prof.Dr. Hamdi Muluk, seorang ahli psikologi politik dan guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menjadi nara sumber dalam talk show "Pekan Bung Hatta" yang dipandu oleh Felly Tifani, seorang aktivis kebangsaan.

Pada episode kali ini, BKNP PDI Perjuangan mengangkat tema Bung Hatta Mata Air Inspirasi, dimana episode ini akan merangkum berbagai inspirasi dari sosok Bung Hatta sebagai penutup dari kegiatan “Pekan Bung Hatta”.

Selama sepekan (9-15 Agustus 2021), Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan akan menayangkan video-video talk show membahas Bung Hatta dalam berbagai perspektif, ditayangkan di Channel Youtube BKNP PDI Perjuangan setiap jam 16.30 WIB.

Menurut Hamdi Muluk, di belakang keistimewaan seorang tokoh besar seperti Bung Hatta tentu ada aspek psikologis dan karakter yang kuat yang harus menjadi pembelajaran untuk bangsa Indonesia.

Berita Rekomendasi

Hatta memiliki integritas yang dibentuk pelan-pelan dari kecil hasil didikan orang tua dan guru-gurunya.

“Yang anda ucapkan dan apa yang anda lakukan itu sejalan, dari situlah asal kata integral integritas, integrative, menyatu dengan perbuatan. Jadi kalau sekarang ujian integritas seorang adalah ketika omongan dan perbuatan itu sejalan,” kata guru besar psikologi Universitas Indonesia ini.

Hamdi Muluk mengungkapkan bahwa integritas itu adalah sesuatu yang dibentuk secara perlahan dan memiliki banyak aspek seperti kejujuran, amanah, moralitas, kesederhanaan dll. Jika ada seseorang yang memiliki bibit integritas, maka harus diuji oleh perjalanan yang panjang.

Baca juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Berikut Teks Proklamasi yang Ditandatangani Soekarno-Hatta

“Kita sudah melihat ini dari Bung Hatta. Keteguhan dia memegang integritas dan prinsipnya sudah masuk dalam kategori berintegritas,” papar Hamdi.

“Integritas Bung Hatta adalah sesuatu yang tidak usah diragukan lagi. Dia tidak usah lagi banyak berkhutbah tentang kesederhanaan, integritas, kerja keras sebab dia sudah mencontohkan itu,” lanjut Hamdi.

Kisah persahabatannya dengan Soekarno juga sangat memberikan inspirasi bagi kita semua. Meskipun dalam beberapa hal Soekarno dan Hatta bisa berselisih pemahaman, namun jalinan persahabatan antara dua tokoh ini masih terus terjalin.

Bahkan saat terakhir Soekarno sakit dan tidak mendapatkan pengobatan yang layak dari rezim saat itu, Hatta menulis surat sambil merendahkan dirinya mengemis kepada Soeharto agar Soekarno diberikan obat-obatan yang layak.

“Bayangkan saja, seorang proklamator merendahkan dirinya dan mengiba-iba ke rezim untuk datang menemui sahabatnya,” ucap Hamdi.

Ada satu kisah kesederhaaan dan low profile yang mesti menjadi inspirasi tauladan dari sosok Bung Hatta. Ketika Hatta ditugaskan Soekarno berkantor di Bukittinggi tahun 1947-1949, dia senang jalan-jalan ke pasar.

Saat itu dia merasa lelah dan ingin naik bendi, tapi karena dia tidak memiliki banyak uang, dia tawar dokar tersebut sampai pengemudi bendinya marah-marah dan menghardik Bung Hatta, “Bapak, kalau tidak punya uang, ga usah nawar bendi saya. Jalan kaki saja”.

“Dia ga tau yang disuruh jalan sama dia itu wakil presiden. Tapi saat itu Bung Hatta tenang saja. Dia tidak marah dan tidak mengatakan bahwa dia adalah wakil presiden,” kisah Hamdi.

Ada peran yang sangat besar sekali dari seorang Bung Hatta dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia dan sebagai contoh seorang tokoh yang memiliki integritas. Sehingga jika orang di republik ini diminta untuk menyebutkan tokoh legenda yang berintegritas, itu adalah Bung Hatta.

“Itulah mengapa ada Bung Hatta Award yang diberikan kepada tokoh-tokoh anti korupsi. Artinya tokoh-tokoh berintegritas”, ucap Hamdi.

Hamdi juga berpesan kepada generasi muda agar memahami bahwa dibelakang tokoh besar pasti ada karakter yang kuat. Dan jika karakter bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka Bung Hatta adalah contoh pengamalan pancasila yang sudah paripurna.

“Anda mau cari apa? Sila satu sampai sila lima, semuanya ada di dalam diri Bung Hatta itu,” papar Hamdi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas