Warga Diminta Berdiri Tegak dan Ambil Sikap Sempurna
Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta masyarakat menghentikan semua kegiatan sejenak dan mengambil sikap sempurna pada 17 Agustus 2021 pagi ini.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Memperingati HUT ke-76 RI, Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta masyarakat menghentikan semua kegiatan sejenak dan mengambil sikap sempurna pada 17 Agustus 2021 hari ini, pukul 10.17 WIB.
Hal itu untuk menghormati Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI.
"Hentikan semua kegiatan dan aktivitas Saudara selama tiga menit saja pada tanggal 17 Agustus (2021) pukul 10 lewat 17 menit Waktu Indonesia Bagian Barat," ujar Pratikno dikutip dari siaran pers Sekretariat Kabinet, Selasa (17/8/2021).
"Ambil sikap sempurna, berdiri tegak, untuk menghormati Peringatan Detik-Detik Proklamasi," sambungnya.
Dia mengatakan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, akan digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Keterlibatan aktif seluruh undangan dan masyarakat akan dilakukan secara virtual.
Baca juga: Askrindo Kibarkan Bendera Merah Putih di Dasar Laut Ternate
Sama seperti tahun 2020, Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun ini pun hanya akan dihadiri oleh undangan terbatas yang terlibat dalam rangkaian upacara peringatan.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Kirim Ucapan Selamat ke Jokowi dan Rakyat Indonesia
Hal tersebut dilakukan untuk lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat karena pandemi Covid-19 yang masih melanda.
Baca juga: Hari Kemerdekaan Indonesia Bikin Rossa Rindu Momen Indah di Masa Kecil, Parade Baju Adat
Sebelumnya Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan ada yang berbeda dalam Upacara HUT Kemerdekaan ke-76 RI di Istana. Nantinya, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) akan dilakukan dengan formasi lengkap yang pada tahun sebelumnya hanya beranggotakan 8 orang.
"Mungkin ada yang berbeda dengan tahun lalu, tahun lalu hanya 3 Paskibra yang masuk mungkin sekarang pasukan tetap masuk, dan pasukan 17,8,45 ada dan semua perwakilan provinsi kita harapkan ada," ujar Heru.
Heru juga menjelaskan pihak Istana tidak mengundang pihak lain. Hanya pasukan dan para menteri yang bertugas.
"Semua yang di Istana adalah para pelaku, ada Ketua DPR, MPR, Menteri Agama semuanya membacakan seperti tugasnya nanti, menteri agama membacakan doa dan seterusnya," ungkapnya.
Masyarakat, tokoh agama, pejabat eselon 1, diundang melalui virtual. Pihak Sekretariat Presiden telah meluncurkan situs Pandang Istana dengan alamat https://pandang.istanapresiden.go.id/.