Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko Tanggapi Polemik Mural Jokowi, Minta agar Tak Sembarangan Sampaikan Kritik

Moeldoko menanggapi polemik mural Jokowi 404: Not Found di Batuceper, Tangerang. Ia meminta agar semua pihak tak sembarangan sampaikan kritik.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Moeldoko Tanggapi Polemik Mural Jokowi, Minta agar Tak Sembarangan Sampaikan Kritik
KSP
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko Bersama ratusan diaspora Indonesia di Amerika Serikat dalam program KSP Mendengar. Kegiatan berlangsung secara online dari Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (23/3). 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, angkat bicara soal polemik mural mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertuliskan Jokowi 404: Not Found di Batu Ceper, Tangerang.

Moeldoko menegaskan selama ini Jokowi tidak pernah pusing dengan adanya kritik yang diberikan kepadanya.

Bahkan, Moeldoko juga menyebutkan Jokowi sangat terbuka dengan adanya kritik dari pihak manapun.

Ia pun menyampaikan, Jokowi selama ini selalu mengatakan kepadanya, jika kita adalah orang timur yang memiliki adat.

Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten/ISTIMEWA
Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten/ISTIMEWA (Ist)

Baca juga: Polemik Mural Jokowi, Kabareskrim: Presiden Tidak Berkenan Kita Responsif

Baca juga: Sujiwo Tejo: Mural Bisa Dihapus, tapi Tuhan Aku Lapar Semakin Nempel

Sehingga jika ingin mengkritik sesuatu, maka lakukan dengan beradab.

Selain itu dalam melakukan kritik, juga harus mengedepankan tata krama yang ada dalam budaya kita.

"Sebenarnya dari awal Presiden selalu mengatakan, dan ini lebih bersifat edukatif ya. Presiden sangat terbuka, enggak pernah pusing dengan kritik."

Berita Rekomendasi

"Tetapi beliau selalu menyisipkan sebuah kalimat yang indah. 'Kita orang timur memiliki adat, jadi kalau mengkritik sesuatu yang beradab.' Tata krama ukuran budaya kita itu supaya dikedepankan," kata Moeldoko, dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (19/8/2021).

Jangan Sembarangan Menyampaikan Sesuatu

Moeldoko meminta kepada semua pihak yang ingin melakukan kritik untuk bisa memperhatikan cara mengkritiknya.

Karena, kadang mudah sekali untuk menjustifikasi atau menyamakan antara kritik dengan fitnah.

Moeldoko pun sangat menyayangkan hal tersebut, bahkan terkadang banyak tokoh yang ikut terlibat hanya untuk memperkeruh suasana.

"Bukan hanya selalu bicara antikritik. Cobalah lihat cara-cara mengkritiknya itu, berikutnya kadang-kadang kita mudah sekali untuk menjustifikasi, menyamakan antarkritik dengan fitnah."

"Ini sering terjadi kita dan banyak tokoh-tokoh kita yang tidak memberikan pendidikan kepada itu. Justru terlibat di dalamnya untuk memperkeruh situasi," ungkap Moeldoko.

Baca juga: Partai Demokrat: Katanya Tidak Antikritik, Tapi Pembuat Mural Dikejar-kejar

Baca juga: Tanggapi Mural Jokowi 404:Not Found, Wali Kota Tangerang: Sikapi dengan Bijak

Menurut Meoldoko, Presiden bagaikan sosok orang tua yang harus dihormati.

Untuk itu ia meminta kepada semua pihak agar tidak sembarangan dalam menyampaikan suatu kritik.

Baik kritik yang berbentuk kalimat maupun yang berbentuk gambar.

"Janganlah seperti itu, karena apapun Presiden adalah orang tua kita yang sangat perlu untuk kita hormati. Jangan sembarangan dalam menyampaikan sesuatu dalam bentuk kalimat atau dalam bentuk gambar," pungkasnya.

Polisi Masih Lakukan Penyelidikan Terkait Mural Jokowi 404: Not Found

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sejak ramai laporan mural Jokowi 404: not found di dekat Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, polisi langsung sibuk mengejar pelaku.

Lantas bagaimana perkembangannya, apakah seniman yang membuat mural tersebut berhasil diketahui ?

Ternyata belum ada titik terang soal siapa di pembuat mural.

Polsek Batuceper masih mendalami kasus yang sempat menjadi trending topic nomor 1 di Twitter tersebut.

Diketahui, beberapa hari lalu ramai diberitakan ada sebuah mural diduga muka Jokowi yang matanya dituliskan 404: not found.

Baca juga: Pakai Face Comparation, Roy Suryo Sebut Kemiripan Jokowi dengan Mural 404 Not Found Tak Sampai 70%

Baca juga: Pembuat Mural Jokowi 404: Not Found Diburu Polisi, PKS: Anak Kreatif Jangan Dihukum, Ajak Berdialog

Mural tersebut berada di sebelah persis Kantor Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang di sebuah kolong tol.

Saat ditemui di Mapolrestro Tangerang Kota, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, ikut berkomentar soal mural viral itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/9/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/9/2021). (Rizki Sandi Saputra)

"Nanti ya, belum itu. Tolong kasih waktu pak Kapolres (Kombes Pol Deonijiu De Fatima) untuk penyelidikan," kata Yusri, Senin (16/8/2021).

Walau pun didesak awak media, Yusri terus mengatakan kalau polisi masih terus menelusuri siapa di balik mural tersebut.

"Nanti ya nanti," singkatnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Theresia Felisiani)

Baca berita lainnya terkait Mural Jokowi.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas