Pengamat Sebut Kelompok Teroris JI Indonesia Bersuka Cita Atas Kemenangan Taliban di Afghanistan
Kelompok teroris Jamaah Islamiah Indonesia diduga bersuka cita atas kemenangan kelompok militan Taliban yang berhasil menguasai Ibu Kota Afghanistan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Alasannya, ada beberapa faksi di dalam Taliban yang kini berkuasa.
"Taliban juga belum bisa menguasai seluruh wilayah Afghanistan. Artinya beberapa jaringan liar teroris masih bisa berkeliaran dan di sinilah yang harus negara waspadai. Dilepaskannya ribuan tahanan yang terkait jaringan teror yang perlu dilihat juga. Ingat bahwa Al Baghdadi, pendiri ISIS, itu dulu juga mantan tahanan yang dibebaskan," ujar dia.
Atas dasar itu, Huda mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati terkait dengan gerakan JI di Indonesia.
Pasalnya, beberapa faksi Taliban diketahui memang memiliki hubungan dengan JI.
"Ya terjadinya hubungan antara komponen JI dengan Taliban yang faksi pro Al Qaeda. Yang jelas yang berkuasa hari ini tidak pro Al Qaeda. Tapi beberapa faksi kecil mereka ada yang pro Al Qaeda," katanya.
Sebagai informasi, Taliban telah berhasil menguasai Kabul, ibukota Afghanistan sejak 15 Agustus 2021 lalu.
Baca juga: JK Sebut Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban akan Berubah
Presiden Afganistan, Ashraf Ghani langsung meninggalkan kota sesaat Taliban berhasil menguasai kota.
Hal ini membuat warga berbondong-bondong meninggalkan Afghanistan dan memenuhi bandar udara.
Setidaknya 26 Warga Negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi ke Tanah Air dari Afghanistan pada Sabtu (21/8/2021).
Diketahui, Taliban adalah kelompok militan yang berbasis di Afghanistan.
Kelompok militer tersebut dilengkapi persenjataan dan menguasai hampir seluruh wilayah negara tersebut.
Komentar Polri Soal Simpatisan Taliban di Indonesia
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengaku belum mendapatkan informasi terkait kemungkinan adanya simpatisan Taliban yang ada di Indonesia.
"Kita belum dapatkan informasi itu. Kita sedang lakukan penyelidikan ada kaitannya atau tidak," kata Argo kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).
Lebih lanjut, Argo menuturkan pihaknya masih belum menentukan apakah ada keterkaitan kelompok Taliban di Afghanistan dengan kelompok-kelompok teroris yang ada di Indonesia.
"Kita belum bisa menentukan. Kita tetap waspada, kita tetap melakukan penyidikan," katanya.