Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LIVE STREAMING: Jokowi Umumkan Nasib PPKM Malam Ini

Presiden Jokowi dijadwalkan akan mengumumkan langsung nasib PPKM, dilanjutkan atau tidak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in LIVE STREAMING: Jokowi Umumkan Nasib PPKM Malam Ini
Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mengumumkan kembali nasib PPKM malam ini.

Ini disebabkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  di Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali berakhir hari ini, Senin (23/8/2021).

Pengumuman ini akan menjadi sikap pemerintah apakah akan melanjutkan atau menghentikan kebijakan PPKM di Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali.

Presiden Jokowi dijadwalkan akan mengumumkan langsung nasib PPKM.

Pengumuman itu disiarkan secara langsung atau live streaming melalui YouTube Sekretariat Presiden berikut ini:

Kondisi Covid-19 Saat Ini

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 mengalami penurunan 78 persen sejak puncaknya pada 15 Juli 2021.

Berita Rekomendasi

Selain itu, kata dia, kasus konfirmasi positif di Jawa-Bali menurun 87,3 persen.

"Kalau kasus konfirmasi terus mengalami perbaikan. Jadi kalau secara kasus konfirmasi, itu saya kira membaik (menurun) 78 persen dari puncaknya 15 Juli (2021)," ujar Luhut dalam sambutannya pada HUT ke-43 BPPT yang ditayangkan YouTube BPPT RI, Senin (23/8/2021).

"Tapi kalau kita lihat hanya Jawa-Bali itu menurun 87,3 persen per kemarin. Hari ini kalau memang membaik lagi itu juga angka ini bisa naik lagi," kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Turun 78 Persen Sejak Fase Puncak

Adapun data yang dipaparkan Luhut tersebut berdasarkan informasi yang dihimpun hingga 21 Agustus 2021.

Meski demikian, Luhut tetap meminta semua pihak tetap waspada dengan kondisi saat ini.

Dia mengingatkan, belum ada satu negara di dunia yang menegaskan diri mereka sudah bisa mengendalikan pandemi Covid-19.

"Belum ada satu negara pun yang sebut mereka sudah bisa mengendalikan. Kita pun belum," kata dia.

Namun, Luhut berharap, dengan pemanfaatan sejumlah aplikasi yakni PeduliLindungi, SiLacak, dan NAR serta aplikasi di laboratorium Kementerian Kesehatan, nantinya pergerakan masyarakat bisa lebih terpantau dengan baik.

Utamanya, warga yang terjangkit Covid-19. "Sehingga kita bisa monitor secara dini jumlah orang yang terjangkit. Sehingga kita bisa cabut dari akarnya dan kita masukkan isolasi terpusat (isoter)," kata Luhut.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3.989.060 orang hingga Senin ini.

Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan sebanyak 9.604 kasus dalam 24 jam terakhir.

Kemudian, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 24.758 orang, sehingga jumlahnya menjadi 3.571.082 orang.

Sementara itu, ada penambahan 842 kasus kematian akibat Covid-19, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 127.214 orang.

Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas