Jokowi Dorong Sektor Pertanian Jadi Andalan di Masa Pandemi
Jokowi menginstruksikan menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mendorong sektor pertanian agar menjadi andalan di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, pertanian nasional mencatat pertumbuhan positif semester pertama tahun ini.
"Kuartal I 2021 tumbuh positif 2,95 persen, sementara kuartal II 2021 juga positif di angka 0,38 persen," kata Jokowi saat Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021, Rabu (25/8/2021).
Presiden meyakini sektor pertanian dapat kembali berkontribusi menggerakkan perekonomian di kuartal III 2021.
"Pasokan ketersedian bahan pokok dari sektor pertanian juga harus dijaga kestabilannya," pintanya.
Jokowi menginstruksikan menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani.
Baca juga: Pemerintah Dorong Konsumsi Buah Nasional, Bantu Sejahterakan Petani
Petani Indonesia diminta mengadopsi teknologi termasuk platform digital agar dapat meningkatkan sisi produktivitas serta memotong mata rantai pemasaran.
"Kita harus serius menggarap ini bukan hanya untuk nilai tukar petani atau kesejahteraan pertani tapi sebuah lompatan. Sehingga pertanian menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional," kata Jokowi.
Ekspor sektor pertanian semester I 2021 periode Januari-Juni 2021 mencapai Rp282 triliun atau 1,95 miliar dolar AS sementara pada 2020 mencapai Rp247 triliun atau 1,71 miliar dolar AS.
Jokowi ingin persiapan dilakukan dari hulu ke hilir kemudian kelembagaan petani dalam model klaster juga perlu diperkuat.
"Badan usaha milik petani baik dalam bentuk koperasi atau BUMDes juga perlu terus dikembangkan sehingga nilai tambah dari pasca panen ini terus bisa ditingkatkan," bebernya.
Akses pemasaran diminta agar diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri.
Jokowi berpesan ke depan akses pembiayaan bagi usaha sektor pertanian dipermudah dan disederhanakan.
"Pemerintah akan terus mempercepat penyaluran KUR terutama pertanian dengan plafon 2021 sebesar Rp70 triliun dari total KUR sebesar Rp253 triliun," ungkapnya.