Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepercayaan Publik Menurun, Eks Pimpinan Minta Pemerintah Serius Selamatkan KPK

Sebelumnya KPK selalu menempati posisi yang teratas terkait institusi yang paling dipercaya masyarakat. Survei itu senada dengan temuan survei Cyrus

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kepercayaan Publik Menurun, Eks Pimpinan Minta Pemerintah Serius Selamatkan KPK
KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Logo KPK. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Achmad Santosa meminta pemerintah serius untuk menyelematkan lembaga anti rasuah di tengah kepercayaan publik yang terus menurun.

"Ini tentu saja tidak bisa didiamkan oleh pemimpin pemerintahan oleh pemimpin negara ini. Data dari berbagai lembaga survei menunjukkan adanya penurunan yang terjadi secara signifikan terkait KPK ini di mata publik," kata Achmad Santosa dalam diskusi daring, Minggu (29/8/2021).

Ia pun mencontohkan hasil survei Institute for Democracy and Strategic Affairs yang menunjukkan penurunan kepercayaan publik secara signifikan. Kali ini, lembaga anti rasuah pimpinan Firli Bahuri Cs itu berada di urutan kelima.

Padahal, sebelumnya KPK selalu menempati posisi yang teratas terkait institusi yang paling dipercaya masyarakat. Survei itu senada dengan temuan survei Cyrus Network.

Baca juga: Polemik Bupati Jember, KPK Beri Respon hingga Kabar Dana Pemakaman Covid Telah Dikembalikan

"Survei Cyrus Network misalnya yang menempatkan KPK pada posisi bawah. Konsekuensi serius dari keadaan ini adalah KPK dapat kehilangan legitimasi dari publik yang memiliki peran strategis dalam pemberantasan korupsi itu yang pertama," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dengan berbagai kasus yang tengah menjadi sorotan publik. Satu di antaranya polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang berujung pemecatan puluhan pegawai berintegritas.

Berita Rekomendasi

"Penurunan kinerja KPK dan penindakan sesuai dengan laporan survei yang dirilis tentu sulit dilepaskan dari konteks persoalan TWK ini. Hal tersebut diperparah dengan menurunnya IPK (Indeks Persepsi Korupsi) sesuai dengan hasil transparansi internasional. Ini yang menjadi kekhawatiran kita," jelasnya.

Atas dasar itu, ia meminta pemerintah segera turun tangan untuk dapat membenahi KPK. Jika tidak, cita-cita negara Indonesia untuk menjadi negara yang disetarakan dengan negara maju pada 2045 tidak akan terwujud.

Baca juga: KPK Jebloskan Eks Dirut PTPN III Dolly Parlugutan Pulungan ke Lapas Sukamiskin

"Apalagi kita punya punya satu ambisi pada saat kita 100 tahun Indonesia merdeka, maka kita akan menjadi satu negara yang tadi saya katakan negara yang bisa disejajarkan dengan negara-negara maju di dunia dan kita negara yang di respect, negara yang dikagumi oleh bangsa-bangsa lainnya," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas