Pemerintah Sebut Data Pengguna e-HAC Aman dan Tersimpan Baik
Laporan vpnMentor mengungkap adanya kerentanan kebocoran data pada platform mitra e-HAC.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf memastikan data masyarakat yang ada dalam sistem di Electronic Health Alert (e-HAC) aman dan dalam perlindungan.
"Data masyarakat yang ada didalam e-HAC tidak mengalir pada platform mitra," ujar Anas dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).
Ia memaparkan laporan vpnMentor mengungkap adanya kerentanan kebocoran data pada platform mitra e-HAC.
Sehingga Kementerian Kesehatan langsung melakukan tindakan dan kemudian dilakukan perbaikan pada sistem mitra tersebut.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Tak Ada Kebocoran Data Aplikasi eHAC, Jubir BSSN: Masih Tersimpan Baik
Sebagai bagian dari mitigasi risiko keamanan siber maka Kementerian Kesehatan telah melakukan koordinasi dengan Kementeriam Kominfo, BSSN, serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk melakukan proses investigasi.
"Tujuannya untuk menelusuri dan memastikan bahwa tidak ada kerentatan lain yang bisa digunakan untuk mengeksploitasi sistem tersebut," sambung Anas.
Kementerian kesehatan mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dimana fitur e-HAC yang terbaru sudah terintegrasi di dalamnya.
"Platform PeduliLindungi ini tersimpan di pusat data nasional dan sudah dilakukan oleh BSSN yaitu IT security assesment," ungkap Anas.
Dalam kesempatan yang sama Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Anton Setiawan memastikan, yang terjadi kini bukan terkait dengan kebocoran data.
"Ini merupakan bagian dari proses kalau di keamanan cyber kita mengenalnya sebagai treat information sharing, di mana pihak-pihak yang mempunyai concern keamanan siber saling bertukar informasi," ungkap Anton.
Menurut Anton laporan vpnMentor membuat pemerintah melakukan tindak lanjut terhadap informasi kerentanan tersebut.
"Jadi data-data yang ada masih tetap tersimpan dengan baik. Informasi ini sebagai bagian dari mitigasi risiko untuk melakukan langkah pencegahan," jelas Anton.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.