Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tinjau 3 Sekolah di DKI, Wapres Lihat Para Siswa Gembira Ikuti PTM Terbatas

Wapres menuturkan para siswa sangat gembira dapat kembali mengikuti PTM meskipun dilaksanakan secara bergilir.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tinjau 3 Sekolah di DKI, Wapres Lihat Para Siswa Gembira Ikuti PTM Terbatas
BPMI Setwapres
Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke tiga sekolah di Jakarta, yakni SD Tarakanita 5, SPK SMAK Penabur, dan SMKN 19 Jakarta, untuk memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke tiga sekolah di Jakarta.

Ketiga sekolah itu yakni SD Tarakanita 5, SPK SMAK Penabur, dan SMKN 19 Jakarta.

Kunjungan itu dimaksudkan untuk memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.

Dari hasil kunjungan tersebut, Wapres menuturkan para siswa sangat gembira dapat kembali mengikuti PTM meskipun dilaksanakan secara bergilir.

“Alasannya itu karena pertama bisa belajar langsung, kendala-kendala internet biasanya kalau daring tidak terjadi lagi, bisa bertemu teman,” ujarnya Wapres saat melakukan konferensi pers usai meninjau pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah sekolah di Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Didampingi Anies, Wapres Maruf Tinjau PTM Sejumlah Sekolah di Jakarta

Selain itu, Wapres mengamati bahwa segala persiapan pelaksanaan PTM terbatas di Jakarta telah memenuhi aturan dari Pemerintah Pusat.

Berita Rekomendasi

“Saya lihat persiapan-persiapan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan (aturan) pemerintah pusat, supaya tetap aman,” ujarnya.

Selanjutnya, mengenai aturan teknis pelaksanaannya, termasuk keputusan dibuka atau tidaknya PTM, menurut Wapres ditentukan oleh pemerintah daerah.

“Ada kekhususan-kekhususan sebagai inisiatif yang ada di daerah dalam menjaga (PTM tetap aman),” paparnya.

Seperti halnya di Jakarta, sambung Wapres, pelaksanaan PTM Terbatas baru diterapkan di 610 sekolah dari sekitar 10 ribu sekolah di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Hal ini menunjukkan adanya seleksi dan asesmen ketat yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, seperti kesiapan sekolah, guru, dan segala infrastruktur penjunjang yang diperlukan.

“Tapi juga yang menentukan adalah izin dari orang tua (siswa). Ini hal yang saya kira memang (perlu) kehati-hatiaan,” imbuhnya.

Melihat siswa yang begitu antusias mengikuti PTM, Wapres menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19, agar pelaksanaan PTM semakin meningkat.

Dia pun memastikan bahwa jumlah pasokan vaksin saat ini telah cukup untuk memenuhi target vaksinasi nasional, bahkan diharapkan selesai pada Desember 2021.

“(Untuk) mempercepat vaksinasinya, ini menyangkut tentu tersedianya vaksinator yang bisa didistribusikan. Oleh karena itu, tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan dari dinas-dinas (kesehatan), tapi juga (perlu) ada intervensi ditambah dengan (petugas) dari TNI, Polri, (dan) juga tenaga dari BKKBN,” harapnya.

Dengan dukungan tenaga vaksinator dari 4 instansi ini, termasuk berbagai organisasi, peruruan tinggi, dan relawan, Wapres meyakini percepatan vaksinasi akan terlaksana dengan baik.

“Sekarang (target vaksinasi) sudah naik, kalau tadinya di bawah satu juta (per hari), sekarang sudah di atas 1 juta. Dan sekarang sedang dipacu supaya lebih dari 2 juta (per hari). Itu yang sedang diusahakan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa untuk menjamin amannya pelaksanaan PTM Terbatas di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba pada April-Juni 2021 terhadap 81 sekolah melalui dua kali asesmen.

“Dari pengalaman itu, tidak ditemukan kasus penularan. Ini pengalaman selama April, Mei, Juni. Nah, kali ini kita baru menjalani 10 hari, sejauh ini alhamdulillah tidak ada kasus penularan yang terjadi,” ujarnya.

Namun, lanjut Anies, Pemprov akan terus memantau perkembangan PTM Terbatas ini, termasuk meminta sekolah memastikan siswa yang mengikuti PTM tidak tinggal dengan keluarga yang salah satu anggotanya sedang terpapar Covid-19.

“Sekolah memantau mereka yang bisa masuk bila di rumahnya itu tidak ada yang positif Covid-19, kemudian yang kedua bila anak dua hari berturut-turut tidak masuk sekolah, maka sekolah harus mencari tahu apa yang terjadi pada anak itu. Bila ada kasus, maka mereka otomatis tidak bisa masuk,” ujar Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas