Lebih dari 5 Ribu Pemuda Ikuti Program Petani Milenial di Papua-Papua Barat
Awalnya anak muda di Indonesia tidak tertarik untuk bertani dan menjadi petani karena alasan kecenderungan bahwa petani berada pada level kelas bawah.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memandatkan dilahirkannya 2,5 juta petani milenial untuk mendukung penciptaan program ketahanan Pangan Nasional, dan memperkuat Ekonomi Nasional melalui pengembangan sektor Pertanian berbasis anak muda.
Khusus untuk Papua dan Papua Barat, Jokowi bahkan mendorong masuknya program tersebut dalam Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, yang dimandatkan oleh Inpres No. 9 Tahun 2020.
"Untuk mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo tersebut, Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan gebrakan nasional, mendorong Program 'Petani Milenial' yang bertujuan untuk mengajak anak-anak pemuda terjun langsung untuk menadi petani modern dengan memanfaatkan Internet of Things (IOT) dan kemajuan teknologi lainnya," ujar Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi Billy Mambrasar, dalam keterangannya, Jumat (10/9/2021).
Billy mengatakan program tersebut bermula dari Provinsi Papua dan Papua Barat yang memiliki tenaga kerja anak muda luar biasa banyak secara jumlah.
Bahkan sebagian besar dari angkatan kerja muda ini terserap di sektor pertanian (BPS, 2020).
Hanya saja yang menjadi permasalahan adalah sebagian besar dari mereka merupakan 'petani insidentil' yakni petani yang terpaksa menjadi petani, karena tidak terserap di sektor lain.
Awalnya anak muda di Indonesia, termasuk di Papua, tidak tertarik untuk bertani dan menjadi petani karena alasan kecenderungan bahwa petani berada pada level ekonomi kelas bawah.
"Padahal bila kita melihat negara seperti Selandia Baru, Thailand, dan Belanda, yang terhitung sebagai negara dengan tingkat kemakmuran yang tinggi, menggantungkan perekonomiannya pada sektor Pertanian. Sektor ini juga didominasi oleh anak-anak mudanya, yang menjadi petani yang kreatif, bermental wirausaha, dan inovatif," kata dia.
Baca juga: Program Makmur Pupuk Indonesia Diklaim Bisa Dorong Produktivitas Petani
Namun, kini Billy menyebut sudah ada lebih dari 5 ribu anak muda asli Papua yang tertarik untuk bergabung dalam program 'Petani Milenial'.
Sebagian dari mereka telah memperoleh bantuan seperti pelatihan Kewirausahaan, Duta Petani Milenial, Bantuan Bibit, Benih, Pupuk, dan tambahan Alat dan Sarana Pertanian.
"Terima kasih dan apresiasi saya berikan kepada seluruh lembaga pemerintahan, instansi dan komunitas muda-mudi yang telah mewujudkan program petani milenial hadir di 4 Kabupaten baik di Papua maupun Papua Barat, yaitu Manokwari, Teluk Bintuni, FakFak dan Merauke. Pak Presiden mendukung percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Tanah Papua, termasuk melalui program ini," jelas Billy.
"Saya percaya, tidak butuh waktu lama untuk tanah Papua dapat menciptakan ketahanan pangan bagi masyarakatnya," imbuhnya.
Adapun anak muda yang terjun dalam sektor ini terdiri dari empat kelompok kegiatan.
Antara lain mereka yang memiliki lahan dan bertani diatas lahannya, mereka yang memiliki kegiatan kewirausahaan dengan menjual produk hasil perkebunan dan pertanian termasuk olahannya, mereka yang ikut mengembangkan teknologi dan alat pendukung kegiatan pertanian, serta mereka yang siap menjadi eksportir produk-produk pertanian dan perkebunan ke berbagai negara di seluruh dunia.