Nadiem: Asesmen Nasional Berbeda dengan UN, Tak Perlu Persiapan Khusus
Mendikbudristek Nadiem Makarim meninjau persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional di SMP Negeri 1 Surakarta, pada hari ini, Senin (13/9/2021).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim meninjau persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional di SMP Negeri 1 Surakarta, pada hari ini, Senin (13/9/2021).
Saat ini, pelaksanaan Asesmen Nasional memasuki tahap geladi bersih untuk memastikan seluruh faktor yang mungkin menghambat pelaksanaan telah diatasi.
Setelah semua simulasi dan geladi selesai, pelaksanaan Asesmen Nasional untuk satuan pendidikan akan dimulai pada minggu ke-4 September 2021 dengan sasaran pertama adalah SMK dan Paket C, kemudian disusul oleh SMA, SMP, dan SD/sederajat.
Saat berdiskusi dengan kepala sekolah dan para guru, Nadiem mengatakan meminta sekolah tidak memberikan persiapan khusus.
Dirinya menegaskan Asesmen Nasional berbeda Ujian Nasional.
Baca juga: Nadiem Makarim dan Gibran Tinjau Pelaksanaan PTM Terbatas di Surakarta
"Asesmen Nasional sangat berbeda dengan Ujian Nasional, sehingga tidak perlu persiapan khusus dan tidak perlu khawatir. Asesmen Nasional juga dilaksanakan mengikuti peraturan yang berlaku dan protokol kesehatan yang ketat," kata Nadiem melalui keterangan tertulis, Senin (13/9/2021).
Dirinya menegaskan kembali bahwa Asesmen Nasional (AN) tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.
"Sudah disampaikan berkali-kali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi terhadap inidividu siwa, guru, maupun kepala sekolah," tutur Nadiem.
"Tidak ada konsekuensi juga ke anggaran untuk sekolah, maupun ke lulusan. Bahkan data tidak akan dipresentasi sebagai individu, melainkan agregasi sekolah," tambah Nadiem.
Asesmen Nasional, menurut Nadiem, bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, dan cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya.
Serta dalam pengawasan sekolah dan cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran.
"Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan," pungkas Nadiem.
Baca juga: Perbolehkan Perguruan Tinggi Gelar PTM Terbatas, Nadiem: Aturannya Beda dengan Sekolah
Asesmen Nasional mencakup tiga komponen besar, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Hasil akhir Asesmen Nasional murni bertujuan untuk perbaikan mutu pembelajaran dan tidak akan memberikan konsekuensi terhadap individu pesertanya.