Jokowi di Antara Tiga Jenderal, Siapa yang Dipinang Jadi Calon Panglima TNI ?
Masa purna tugas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto semakin dekat, November 2021, nama yang bakal dipinang Jokowi gantikan Hadi masih jadi misteri.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
"Kemudian komandannya itu karena nggak berani sama Ketua Panja yang bintang dua terus bicara 'maaf pimpinan, itu kami tembak dari tank jarak terdekat. Ini cerita sekedar seluk beluk alutsista," imbuhnya.
Baca juga: Harta Kekayaan Letjen Eko Margiyono, Namanya Mencuat di Bursa Calon Panglima TNI, Total Rp14 M
Dari kasus itu, Syaifullah menilai menjaga hingga memastikan alutsista tetap berfungsi dengan baik sangatlah penting.
Sebab mereka adalah kekuatan tempur guna menjaga pertahanan negara.
Dia lantas mengkritik beberapa alutsista tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti 33 pesawat tempur yang diperuntukkan mengawal ibukota DKI Jakarta.
"Ibukota Jakarta ini dikawal oleh 33 pesawat tempur. Tapi 33 pesawat tempur itu, kita inspeksi, ternyata yang bisa terbang hanya 11. Yang bisa nembak cuma 8, kalaupun nembak itu jarak pelurunya rudalnya itu cuma 25 km, berbeda dengan punya Singapura dan Malaysia yang daya jelajahnya itu 140 km," kritiknya.
Selain itu, Syaifullah menyampaikan pentingnya ada komunikasi terkoneksi antar alutsista tersebut, seperti via radio.
Dengan saling terkoneksi, dia mencontohkan pesawat F-16 di udara dapat berkomunikasi dengan kapal perang yang berada di bawahnya atau di lautan.
"Semestinya Panglima TNI yang akan datang harus bisa membuat konektivitas antar alutsista itu. Jangan-jangan kalau tidak dibenahi maka bisa salah tembak, jangan-jangan pesawat itu bertempur dengan pesawat kita sendiri. ini tugas berat Panglima TNI," tegasnya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha).