Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TP PKK Pusat Mengharapkan Kader PKK Aktif dalam Pencegahan Stunting

Bahkan, untuk menyukseskan program tersebut, ia mengaku, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi lebih gencar.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in TP PKK Pusat Mengharapkan Kader PKK Aktif dalam Pencegahan Stunting
Tribunnews/Jeprima
ILUSTRASI: Petugas medis memeriksa suhu tubuh balita yang akan mengikuti imunisasi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/11/2020). Imunisasi rutin lengkap merupakan program vaksin dasar yang diberikan kepada bayi kurang dari 24 jam hingga anak berusia 3 tahun dengan tujuan mempertahankan tingkat kekebalan optimal sekaligus mencegah terjadinya stunting pada anak. Tribunnew/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), kembali menyelenggarakan acara rutin Obrolan Santai Kader Inspiratif (Obras KainPKM), untuk mensosialisasikan Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana.

Acara yang bertemakan 'Merdeka dari Stunting. Penyebab dan Solusi Pencegahan' ini, dibuka langsung oleh Safriati Safrizal, Ketua Bidang IV TP PKK Pusat dan dihadiri Meydy DS Malonda, Sekretaris 3 Pengurus Pusat TP PKK, selaku Moderator dan Narasumber, Qonita Rachmah, selaku Co-Founder @klinikmpasi dan @ahligiziid.

Dalam sambutannya, Safriati Safrizal menegaskan, Tim Penggerak PKK sejatinya mendapat amanat dan tanggung jawab besar untuk segera menurunkan stunting di tanah air.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang baru sepekan lalu ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Menuju Indonesia Emas, Mendagri Minta Pemerintah Desa Serius Tangani Stunting

"Angka stunting saat ini ada pada kisaran 27,6 persen atau hampir 30 persen. Presiden menargetkan kita untuk dapat menekan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 atau sekitar 2,5 persen per tahunnya," kata Safitri dalam keterangannya yang diterima Minggu (19/9/2021).

Safitri menuturkan, untuk dapat memenuhi target tersebut, perlu didukung oleh semua pihak. Upaya pencegahan dan penanganan stunting sebaiknya juga dilakukan secara paralel. Baik dari TP PKK tingkat kabupaten atau kota, serta desa dan kelurahan.

Bahkan, untuk menyukseskan program tersebut, ia mengaku, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi lebih gencar.

Berita Rekomendasi

Diantaranya, fokus pada bina keluarga baduta atau balita (BKB), pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Serta fokus mengedukasi pemantauan tumbuh kembang anak di 1000 hari pertama kehidupan.

Seperti yang dilakukan Safitri, yang tengah terjun ke desa melakukan kunjungan silaturahmi di Kota dan Kabupaten Sukabumi dalam rangka memberi bantuan untuk keluarga risiko tinggi stunting dan Covid 19.

Baca juga: Turunkan Angka Stunting, Pemkab Indragiri Hilir Gagas Gerakan Satu Hati

"Permasalahan stunting atau atau anak kurang asupan gizi ini berpotensi mengganggu SDM (sumber daya manusia) kita di masa depan. Generasi bangsa harus kita persiapkan dari sekarang untuk memiliki kesehatan dan daya saing tinggi," pungkasnya.

Di tepi lain, Qonita Rachmah, ahli kesehatan dan gizi yang didapuk selaku narasumber membenarkan, bahwa penanganan stunting atau atau anak kurang asupan gizi merupakan program prioritas nasional yang harus didukung, dan turut disukseskan di daerah.

Salah satu caranya, harap Qonita, dengan melakukan rembuk stunting dan penguatan komitmen pimpinan daerah serta lintas sektor, lintas program dan masyarakat dalam percepatan penurunan stunting. Sehingga, pencegahan stunting dapat menjadi gerakan masiv dan struktur.

"Untuk Menurunkan preferensi stunting ini, perlu 'keroyokan'. Ini tugas kita bersama, karena masalah Stunting melibatkan multipihak. Baik, Non Pemerintah, Ormas, akademisi, media, UKM dan mitra pembangunan untuk duduk bersama, apa yang bisa kita lakukan di wilayah kita. Seperti memastikan kecukupan suplai makanan di wilayah kita," tutup Qonita

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas