TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo akan menyampaikan pidato High Level Week sidang majelis umum (SMU) PBB ke-76 pada Rabu (22/9/2021) waktu New York atau Kamis pagi waktu Jakarta.

Hal ini disampaikan Menteri luar negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi pada konferensi pers, Rabu (22/9/2021).

“Presiden Republik Indonesia akan menyampaikan pidato di sidang majelis umum PBB ke 76 PBB besok, hari Rabu tanggal 22 September sore waktu New York atau Kamis pagi waktu Jakarta, secara virtual. Saya yang akan menghantarkan pidato Presiden Republik Indonesia,” ujar Menlu.

Menlu mengatakan hampir seluruh pemimpin di ASEAN sendiri menyampaikan pidatonya secara virtual, kecuali presiden Vietnam yang menghadiri langsung SMU PBB.

Sebanyak 195 negara dijadwalkan berpartisipasi dalam pidato High Level Week sidang majelis umum (SMU) PBB ke-76, 107 diantaranya berpartisipasi pada tingkat kepala negara.

Baik yang hadir secara langsung maupun secara virtual.

Baca juga: Taliban Meminta Hak Berpidato di Majelis Umum PBB, Tunjuk Dubes Baru

“High Level Week sidang majelis umum (SMU) PBB ke-76 ini dilakukan secara hybrid, dimana tahun lalu dilakukan secara virtual penuh karena pandemic,” kata Menlu.

Menlu berujar tema yang diangkat dalam SMU PBB kali ini berkaitan tantang yang dihadapi dunia saat ini.

Dari mulai pandemi, perubahan iklim, kemiskinan akibat pandemi, hingga membahas konflik yang masih terjadi di berbagai belahan dunia akan dibahas oleh para pemimpin dunia.

“Presiden SMU ke 76 PBB adalah Abdullah Syahid dari Maladewa, beliau adalah Menteri luar negeri Maladewa,” ujar Menlu.

Pada konferensi pers sebelumnya, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian luar negeri Indonesia (Kemlu RI) Febrian A. Ruddyard mengatakan Presiden RI dijadwalkan akan memberikan pidato pada sesi sore SMU PBB 76 yang berlangsung pukul 15.00 – 21.00 malam dengan perkiraan waktu bicara pada pukul 16.00 waktu New York atau Kamis, 23 September 2021, pukul 03.00 WIB.