Giliran Neno Warisman Mundur dari Partai Ummat, Ini Alasannya
Setelah ditinggal pendirinya Agung Mozin, kini Partai Ummat kembali harus mengalami kejadian serupa.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah ditinggal pendirinya Agung Mozin, kini Partai Ummat kembali harus mengalami kejadian serupa.
Neno Warisman, figur publik kawakan yang menjabat Anggota Majelis Syuro Partai Ummat juga mundur dari partai bentukan Amien Rais tersebut.
Sekretaris Dewan Majelis Syuro Partai Ummat, Ustaz Sambo membenarkan hal tersebut.
Sambo mengatakan Neno mundur per Jumat (1/10/2021) kemarin.
"Dia kirim WA ke kita kirim surat mudur karena mau fokus urus anaknya di Turki karena tidak bisa aktif jadi khawatir tidak bisa aktif fokus urus anaknya, jadi mundur," kata Sambo saat dikonfirmasi, Sabtu (2/10/2021).
Baca juga: Partai Ummat Telah Dapat Pengesahan dari Kemenkumham, Amien Rais: Rasanya Plong
Pesan WA tersebut, dikatakan Sambo, ditujukan langsung kepada Amien Rais.
Sambo menambahkan pihaknya tak bisa melarang hak seseorang untuk mengambil keputusan.
"Cuma kita ada mekanisme, kita akan rapat majelis suro keputusannya di majelis syuro," katanya.
Sambo pun bicara soal langkah ke depan Partai Ummat tanpa Neno Warisman maupun Agung Mozin.
"Majelis Syuro kan sifatnya bukan bekerja tapi berpikir begitu. Jadi yang bekerja DPP kita memberi masukan-masukan yang bekerja DPP," tandasnya.
Kader yang Mundur
Sebelumnya, Wakil Ketua DPW Partai Ummat Sumatera Barat H.M. Tauhid juga menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Ummat.
Tauhid mengundurkan diri sehari setelah Agung Mozin, loyalis Amien Rais dan salah satu pendiri Partai Ummat yang menyatakan pengunduran diri.
Pengunduran Tauhid di Partai Ummat dikonfirmasi oleh Agung Mozin.
Agung turut membagikan salinan surat pengunduran diri Tauhid di Partai berlogo bintang emas itu.
Baca juga: Waketum Jelaskan Alasan Agung Mozin Mundur dari Partai Ummat
Baca juga: Tingkatkan Pemberdayaan Ummat, Pegadaian Gandeng PP Pemuda Muhammadiyah
Surat pengunduran diri itu tertulis tanggal 27 Agustus 2021 dan dibubuhi tanda tangan di atas materai dan ditujukan kepada Ketua DPW Partai Ummat Sumatera Barat.
"Karena ikut berkhidmatnya saya dalam Partai Ummat ini salah satunya atas seruan dakwah beliau, bersama ini saya H.M. Tauhid Wakil Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Sumatera Barat menyatakan berhenti sebagai pengurus dan anggota Partai Ummat," tulis Tauhid dalam surat pengunduran diri yang ditulis Jumat (27/8/2021).
Alasan Tauhid mundur dari partai itu, ia mengaku prihatin atas mundurnya Agung Mozin sebagai tokoh sentral dan penggagas pendirian partai dan mengajak banyak orang untuk bergabung di partai ini. Tauhid juga merasa prihatin atas dinamika internal partai yang menurutnya banyak terjadi sekat-sekat informasi dan komunikasi.
"Komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah, serta praktik feodalisme dan dinasti politik," ujarnya.
Dalam surat pengunduran dirinya, Tauhid turut menyinggung respons Sekretaris Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo. Menurutnya, Sambo berperan dalam memutuskan dan menyatakan menerima pengunduran diri Agung Mozin melalui surat yang ditulis pada 26 Agustus 2021.
Tauhid menilai tindakan Sambo yang memutuskan menerima pengunduran diri itu patut diduga merupakan bentuk kesewenangan. Sebab, Sambo dinilai tak mencerminkan akhlakul karimah tanpa adanya tabayyun, islah, ataupun konfirmasi dan klarifikasi.
Tak hanya itu, Tauhid juga merespons pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Malam Sambat Kaban, dalam sebuah stasiun televisi swasta nasional. Dalam diskusi itu, Kaban mengaku tak mengetahui pengunduran diri Agung Mozin dari Partai Ummat.
Atas pernyataan Kaban, Tauhid menduga hal itu mempertegas lemahnya demokratisasi di tubuh internal Partai Ummat.
"Pernyataan itu patut diduga memperjelas lemahnya demokratisasi di internal Partai Ummat," kata Tauhid.