SBY Cerita Upaya Dirinya dan JK Wujudkan Perdamaian di Aceh
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan upaya panjang dirinya saat bersama mantan Presiden Jusuf Kalla menciptakan perdamaian di Aceh
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan upaya panjang dirinya saat bersama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menciptakan perdamaian di Aceh.
Menurut SBY, konflik sempat terjadi selama 30 tahun antara pemerintah dengan pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Segala upaya untuk menciptakan kedamaian saat itu tidak juga membuahkan hasil.
"Mengapa kita harus menjadi perdamaian dan kedamaian di Aceh ini. Saya kira semua tahu bahwa jalan yang kita tempuh dulu amat panjang dan tidak mudah, untuk mengakhiri konflik di Aceh dan mewujudkan perdamaian. 30 tahun kita berikhtiar dan tidak berhasil," tutur SBY dalam webinar yang digelar UIN Ar-Raniry, Senin (4/10/2021).
SBY mengaku sering keluar masuk Aceh hingga empat tahun, sebelum dirinya menjadi presiden.
Dirinya mengaku telah bertemu para tokoh dalam kunjungan ke kabupaten dan kota yang ada di Aceh.
Langkah itu dilakukan untuk menghentikan konflik.
Baca juga: Pesan dan Harapan SBY untuk Rakyat Aceh: Jaga Perdamaian, Majukan Aceh
"Kami datangi berkali-kali, bertemu dengan para Abu, para tokoh masyarakat semua pihak. Bahkan berkomunikasi dengan pihak pihak GAM waktu itu untuk mencari jalan," kata SBY.
SBY mengaku dapat mewujudkan perdamaian di Aceh bersama Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla.
Melalui kerjasama keduanya, konflik yang terjadi di Aceh berhasil diredakan.
"Kami bertekad untuk benar-benar bisa mengakhiri konflik di Aceh, yang telah berlangsung selama 30 tahun dan kemudian mewujudkan perdamaian dan meningkatkan pembangunan di Serambi Aceh ini," ujar SBY.
Meski begitu, SBY mengenang bencana tsunami yang menerjang wilayah Aceh dan sekitarnya.
SBY mengatakan tsunami Aceh merupakan bencana terbesar pada masa itu.
"Di situlah kami memulai tugas besar tugas mulia untuk mewujudkan perdamaian di tempat ini, tetapi sebelumnya kita mendapatkan musibah besar, tragedi tsunami. Saya kira tragedi terberat di awal abad 21 di seluruh dunia," pungkas SBY.