Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jubir AHY Tuding Megawati Gulingkan Gus Dur, Kubu Demokrat Deli Serdang Minta SBY Bicara

Pernyataan Juru bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kembalu menuai reaksi

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jubir AHY Tuding Megawati Gulingkan Gus Dur, Kubu Demokrat Deli Serdang Minta SBY Bicara
Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat, Selasa (5/10/2021). 

TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Pernyataan juru bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kembali menuai reaksi.

Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono itu sempat menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, selaku presiden kelima RI menggulingkan presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Juru Bicara DPP Demokrat KLB Deli Serdang Muhammad Rahmad menyebut, rakyat kaget dan juga bertanya tanya kebenaran Megawati menggulingkan Presiden Gusdur.

"Apakah itu benar atau jangan jangan apa yang disampaikan DPP Demokrat AHY itu benar? Apalagi tagline nya saat memberikan pernyataan itu adalah Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat," kata Rahmad dalam keterangan yang diterima, Rabu (6/10/2021).

Dirinya menyebutkan, saat SBY maju Capres tahun 2003 yang menumpang di Partai Demokrat, aneka kebohongan sebetulnya sudah terasa lazim dilakukan.

"Tahun 2003 itu SBY menyatakan loyal pada Presiden Megawati dan tidak maju sebagai Capres, ternyata SBY berbohong ke Presiden Megawati. SBY menggunakan siasat terdzolimi dan maju Pilpres mengalahkan Presiden Megawati," kata Rahmad.

Rahmad mengatakan, kebohongan fundamental lainnya adalah soal pendiri Partai Demokrat.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, SBY tidak terlibat sebagai pendiri PD pada 2001, tetapi pada Mukadimah AD/ART PD Kongres 2020, SBY menjadi Founding Father bersama Ventje Rumangkang dan menghilangkan 98 Founding Father lainnya.

"Kebohongan yang mungkin akan berbuah karma untuk SBY," kata Rahmad.

Baca juga: Jubir Demokrat Minta Maaf Kepleset Lidah soal Megawati Gulingkan Gus Dur

"Terkait pernyataan resmi DPP AHY tentang Megawati Menggulingkan Gusdur, kami dengan sangat serius dan hati hati menanyakan perihal kebenaran pernyataan resmi itu ke sahabat sahabat kami di PDIP dan Gusdurian," ujarnya.

Menurut Rahmad, Herzaky tentu tidak asal bicara.

"Kami tahu betul bahwa SBY sangat ketat dan sangat teliti dalam memilih dan menunjuk seseorang untuk jadi juru bicara partai," katanya.

Dia mengungkapkan, tahun 2012, SBY melakukan seleksi khusus untuk menentukan seseorang untuk jadi juru bicara partai.

Baca juga: Tersinggung Megawati Disebut Gulingkan Gus Dur, Kader PDIP Tuntut Demokrat Minta Maaf

Bahkan calon jurubicara partai itu dibekali dulu dengan pendidikan khusus yang dikemas dalam public relations course selama 1 minggu lebih di Cipanas, Jawa Barat.

"Walaupun Selasa (5/10/2021) Herzaky meralat ucapannya dan mengaku salah ucap, namun, apa yang disampaikan Herzaky itu tidak bisa dianggap main main. SBY atau AHY harus menjelaskan kepada masyarakat Indonesia terkait pernyataan resmi DPP asuhan SBY yang menyebut Megawati Menggulingkan Gusdur, yang diwakili oleh Herzaky sebagai Juru bicara itu," katanya.

Dirinya lalu mempertanyakan, apakah diinternal Demokrat asuhan SBY itu dibangun keyakinan bahwa Megawati Menggulingkan Gusdur?

"Sehingga keyakinan itu yang dibawah alam sadar disampaikan Herzaky kepada masyarakat Indonesia?".

Begitu juga dengan keyakinan lain dimana Herzaky misalnya membabi buta mengatakan SBY pendiri Partai Demokrat, atau mengatakan Demokrat menyelamatkan Demokrasi.

Padahal sesungguhnya, SBY bukan pendiri partai dan isi AD ART nya tidak ada tanda tanda ingin menyelamatkan demokrasi.

Anak buah Moeldoko ini meminta, SBY atau AHY harus menjelaskan secara langsung kepada Rakyat Indonesia.

"Apakah yang disampaikan Herzaky itu bagian dari doktrin didalam DPP asuhan SBY?" ujarnya.

Baca juga: Yusril: Kalau Demokrat Sibuk dengan Gunjingan Politik Itu Urusan Mereka, Saya Fokus Persoalan Hukum

Menurutnya, jika ternyata tidak benar, maka SBY dan AHY tentu harus menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan kesatria kepada Ibu Megawati dan kepada rakyat Indonesia.

"Jika SBY dan AHY  tidak menjelaskan ini, maka fakta kebohongan DPP asuhan SBY yang katanya Berkoalisi dengan Rakyat itu akan makin lengkap. Akan sangat sulit dipercaya kata kata yang keluar dari mulut Pembohong. Bentuk kebohongan yang nyaris sempurna adalah manipulasi isi AD ART Partai Demokrat tahun 2020 yang memasukkan SBY sebagai pendiri dan keinginan SBY mempertahankan paham tirani, otoriter, dan oligarki, namun dibalut dengan tagline berkoalisi dengan rakyat dan mengaku menyelamatkan demokrasi," katanya.

Herzaky minta maaf

Juru bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta maaf lantaran kader PDI Perjuangan (PDIP) merasa tersinggung dengan pernyataannya soal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam konferensi pers, Minggu (3/10) kemarin.

Herzaky buka-bukaan soal Moeldoko pernah temui SBY (Tangkap Layar Kompas Tv) 3/10/2021
Herzaky buka-bukaan soal Moeldoko pernah temui SBY (Tangkap Layar Kompas Tv) 3/10/2021 (Tangkap Layar Kompas Tv)

Diketahui, kala itu Herzaky mengatakan Megawati selaku presiden kelima RI menggulingkan presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Herzaky menjelaskan bahwa maksud dari pernyataannya adalah Megawati menggantikan Gus Dur, bukannya menggulingkan.

"Yang saya maksud, Ibu Megawati menggantikan Gus Dur. Saya mohon maaf kepada siapapun yang tidak berkenan atas kekeliruan ini," kata Herzaky, saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Tersinggung Megawati Disebut Gulingkan Gus Dur, Kader PDIP Tuntut Demokrat Minta Maaf

Dia mengaku salah menggunakan perbendaharaan kata dan terpleset lidah saat menjawab pertanyaan dari awak media setelah konferensi pers berlangsung.

"Mohon maaf saya kepleset lidah saat tanya jawab setelah konferensi pers," ungkapnya.

Lebih lanjut, Herzaky menegaskan tak ada maksud menyinggung dua sosok yang disebutnya itu.

Baca juga: Gugat AD/ART Bukan Terobosan Hukum, Herzaky Pertanyakan Intelektualitas Yusril Ihza Mahendra

Sebab dia merupakan pengagum Gus Dur dan menghormati Megawati selaku presiden kelima RI.

"Saya ini pengagum Gus Dur dan NU. Saya juga hormat kepada Ibu Megawati sebagai mantan presiden," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas