Seluruh Kader dan Pengurus Gerindra Masih Menginginkan Prabowo Subianto Maju di Pilpres 2024
Bahkan angka setuju untuk Menteri Pertahanan RI itu maju sebagai Presiden mencapai 99 persen.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Rahayu Saraswati mengatakan hingga kini pihaknya belum masif dalam melakukan kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 seperti yang dilakukan partai lain.
Hal itu, kata Rahayu disebabkan saat ini seluruh pengurus hingga kader partai Gerindra masih melakukan beragam diskusi dan survei secara internal.
"Kami juga harus melihat pilihan kader kami itu ke arah mana dan seterusnya dan itu ada prosesnya tersendiri dan tidak mungkin seorang Prabowo Subianto atau ketua umum mengambil keputusan sepihak," kata Rahayu saat diskusi daring menanggapi hasil survei SMRC, Kamis (7/10/2021).
Kendati begitu, berdasarkan temuan dirinya di lapangan, dominan para pengurus dan anggota di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra setara Provinsi masih menginginkan Prabowo Subianto maju dalam Pilpres mendatang.
Ungkapan dukungan itu juga dia dapatkan dari akar rumput partai yakni para kader.
Baca juga: Survei SMRC Terkait Capres 2024: Prabowo Menurun, Ganjar dan Anies Menguat
Bahkan angka setuju untuk Menteri Pertahanan RI itu maju sebagai Presiden mencapai 99 persen.
Artinya, kata dia, hampir keseluruhan anggota dan pengurus Partai berlogo kepala Burung Garuda berwarna emas itu meminta Prabowo untuk kembali bertarung dalam Pilpres mendatang.
"Itu adalah suara dari kader-kader kami yang solid dari pengurus-pengurus kami, semua menyatakan ingin Prabowo Subianto untuk maju kembali," beber perempuan yang akrab disapa Saras ini.
Jika permintaan itu konsisten disampaikan oleh para ketua DPD maka bukan tidak mungkin kata Rahayu, nantinya akan disampaikan dan diputuskan secara resmi dalam rapat koordinasi (rakornas) Partai Gerindra.
Hanya saja kata dia saat ini, hal tersebut masih dalam proses dan penggodokan guna menentukan sosok yang matang sebagai calon Presiden dari Partai Gerindra.
'itu pastinya bisa sekali untuk tersampaikan dalam bentuk keputusan resmi dari Partai Gerindra untuk mengusung beliau (Prabowo Subianto), untuk maju sebagai calon Presiden 2024, tapi proses itu tentunya masih berjalan," tukasnya.
Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies Baswedan
Lembaga survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) kembali menyampaikan hasil survei opini publik terbarunya terkait dengan nama para calon Presiden Republik Indonesia 2024 mendatang.
Dalam survei bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024' ini nama Prabowo Subianto menempati posisi paling atas.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama tokoh, nama Prabowo mendapat dukungan 20,7 persen.
Menteri Pertahanan tersebut mengungguli Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ridwan Kamil.
"Prabowo disusul Ganjar Pranowo dengan mendapatkan dukungan 19 persen dan Anies Baswedan 14,3 persen, sementara Sandiaga Uno mendapatkan 6,5 persen , Tri Rismaharini 4,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen, Ridwan Kamil 4,4 persen," kata Deni saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Kamis (7/10/2021).
Kendati masih berada di bawah Prabowo namun elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung mengalami kenaikan.
Di mana kata Deni, kenaikan tersebut terjadi sejak Oktober 2020 hingga September 2021 lalu.
Sedangkan untuk Prabowo Subianto mengalami penurunan hingga sekitar 2,5 persen.
"Ada peningkatan dukungan publik dari 10 persen menjadi 14,3 persen untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hal yang sama terjadi pada Ganjar Pranowo naik dari 11,7 persen menjadi 19 persen," kata Deni.
"Sementara dukungan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sedikit melemah dari 22,2 persen menjadi 20,7 persen," sambungnya.
Lebih lanjut kata Deni, penurunan dukungan pada Prabowo dan kenaikan suara Ganjar dan Anies juga bisa dilihat dalam simulasi pilihan tertutup terhadap tiga nama tersebut.
Di mana dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama ini, pada survei September 2021 Prabowo mendapat dukungan 30,8 persen disusul Ganjar Pranowo 29,3 persen, dan Anies Baswedan 25 pesen.
Kata Deni, angka ini mengalami perbedaan jika dibandingkan pada hasil survei bulan Mei 2021 kemarin.
“Dibanding hasil survei Mei 2021, dukungan untuk Ganjar pada September 2021 dalam simulasi 3 nama menguat dari 25,5 persen menjadi 29,3 persen. Anies sedikit naik dari 23,5 persen menjadi 25 persen. Sedangkan Prabowo cenderung melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen,” tukasnya.
Sebagai informasi, populasi pada survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memili hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah
berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden, dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 981 atau 80 persen.
Adapun kurun waktu untuk wawancara di lapangan pada 15 - 21 September 2021.
Margin of error (MoE) pada survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.