Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Kader Mundur, Pengamat Politik: Partai Ummat Harus Kerja Sangat Keras untuk Bisa Lolos Pemilu

Satu hal yang menjadi poin penting dalam verifikasi yakni terkait terbentuknya struktur kepengurusan hingga kader.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Para Kader Mundur, Pengamat Politik: Partai Ummat Harus Kerja Sangat Keras untuk Bisa Lolos Pemilu
Ist
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru saja dibentuk, partai besutan Amien Rais, Partai Ummat langsung ditinggal pergi begitu saja oleh para kadernya.

Eks Wakil Ketua DPD Partai Ummat Syahrial Chan mengatakan bahwa sekarang sudah ada 31 orang yang mundur di DPP Partai Ummat Kota Depok.

Walaupun belum terdata semuanya, ke-31 orang tersebut sudah menyatakan mengundurkan diri dari Partai Ummat.

"Hanya saja belum terdata, tetapi sudah menyatakan mundur," kata Syahrial, Minggu (10/1/2021).

Selain pengurus, Syahrial juga mengabarkan bahwa seluruh pengurus dari empat DPC Partai Ummat Kota Depok membubarkan diri.

Keempatnya DPC yakni DPC Partai Ummat Kecamatan Cilodong, DPC Partai Ummat Kecamatan Beji, DPC Partai Ummat Kecamatan Pancoran Mas, dan DPC Partai Ummat Kecamatan Sukmajaya.

Dua petinggi Partai Ummat juga memutuskan mundur menjadi pengurus partai.

Berita Rekomendasi

Kedua pendiri tersebut yakni Wakil Ketua Majelis Syuro sekaligus penggagas Partai Ummat Neno Warisman dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat Agung Mozin.

Baca juga: Puluhan Pengurus Mengundurkan Diri, Pengamat: Harus Ada yang Diselesaikan Dalam Fondasi Partai Ummat

Kerja Keras

Pengamat Politik dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menanggapi hengkangnya puluhan anggota DPD Partai Ummat.

Menurutnya, hal tersebut akan berdampak pada nasib keikutsertaan Partai Ummat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hendri menyebut, upaya partai besutan Amien Rais itu akan sangat berat nantinya.

"Mereka (Partai Ummat) harus kerja sangat keras untuk bisa lolos Pemilu," kata Hendri.

Hal itu didasari karena kata dia, untuk dapat lolos verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mudah.

Satu hal yang menjadi poin penting dalam verifikasi itu yakni terkait terbentuknya struktur kepengurusan hingga kader.

"Enggak mudah lolos verifikasi KPU, sudah banyak Parpol yang gak lolos verifikasi, terbentuknya kepengurusan hingga ke akar rumput menjadi poin penting, nah mundurnya (kepengurusan DPD) Depok harus dijadikan pelajaran berharga bagi Partai Ummat," katanya.

Tak Ambil Pusing

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat Ridho Rahmadi buka suara terkait dengan mundurnya beberapa pimpinan partai bahkan pendiri partai.

Ridho mengatakan bahwa pihaknya tidak mengambil pusing terkait dengan keputusan para elite tersebut.

Bahkan dirinya menyebut kalau persoalan itu hanyalah masalah kecil.

"InshaAllah itu persoalan yang kecil, ini bukan kami takabur, tapi Insha Allah persoalan yang kecil, adapun yang keluar, satu-satu itu Insha Allah itu hal yang kecil," kata Ridho.

Pengunduran ini, kata Ridho juga tidak akan mempengaruhi kondisi internal Partai terlebih dalam menyambut Pemilu 2024.

Menantu dari Amien Rais ini juga tidak mengetahui secara pasti apakah kedua eks elit partai tersebut akan kembali lagi atau tidak.

Sebab, keputusan Neno Warisman maupun Agung Mozin untuk mundur dari partai kata Ridho merupakan pilihan pribadi.

Humas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya memberi tanggapan terkait mundurnya para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ummat Kota Depok.

Menurut Mustofa, mundurnya para pengurus tersebut merupakan seleksi alam dari bagian suatu keanggotaan partai politik.

Bahkan hal tersebut, kata Mustofa, adalah hal yang wajar. Mereka akan mundur dengan sendirinya bila merasa ragu atau tidak yakin bisa menyesuaikan dengan ritme partai.

Baik itu mundur sendiri karena keinginan pribadinya ataupun mundur bersama-sama.

"Jadi, yang ragu, atau tidak yakin bisa menyesuaikan dengan speed 'RPM' partai ini, akan kena seleksi alam alias tereliminasi dengan sendirinya. Ada yang sifatnya individual, ada yang sifatnya berkelompok," ujarnya.

Kendati demikian, Mustofa tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Mengingat, kata Mustofa, antusiasme tokoh atau kelompok masyarakat yang ingin bergabung dengan Partai Ummat di berbagai wilayah masih cukup tinggi.

Baca juga: POPULER NASIONAL: Para Pengurus Partai Ummat Mundur | Kata Amien Rais tentang Mundurnya Kader Ummat

Antusiasme dari luar itu yang justru dinilai sebagai sebuah tantangan

"Justru kesulitan kami, adalah bagaimana mengakomodir tingginya antusiasme tokoh atau komunitas besar masyarakat yang ingin masuk bergabung ke gerbong kami/Partai Ummat," terang Mustofa.

Dalam waktu dekat, kata Mustofa, Partai Ummat sudah siap mengumumkan para pengganti pengurus yang hengkang tersebut.

Bahkan, hari ini nama-nama calon anggota baru untuk menggantikan para eks pengurus DPD tersebut sudah ada dalam daftar

"Seperti di Depok, beberapa saat usai undur diri, insya Allah hari ini pengurus baru sudah jadi. Nanti diumumkan secepatnya," kata Mustofa.

Dengan begitu, Mustofa meyakinkan mundurnya puluhan pengurus DPD Kota Depok, tidak akan berpengaruh pada Partai besutan Amien Rais tersebut.

Terlebih yang memutuskan untuk mundur hanya dalam jumlah yang kelompok kecil dan tidak signifikan mengubah kondisi internal partai.

"Secara cepat, kekosongan itu langsung terisi oleh pengurus baru. Jadi, sama sekali tidak mempengaruhi Partai Ummat," ujarnya.

Terpisah, di Riau justru ratusan tokoh penting dan berpengaruh mulai bergabung dengan partai baru besutan Amien Rais tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Riau Fauzi Kadir mengatakan tokoh penting itu menyatakan diri bergabung dan membantu Partai Ummat, demi perjuangan ke depannya.

"Jadi ada banyak tokoh berpengaruh Riau yang sudah bergabung, pokoknya jumlah banyak dan mempengaruhi suara nantinya di Pemilu 2024," ujar Fauzi Kadir.

Saat ditanya siapa saja tokoh penting tersebut, Fauzi Kadir belum mau menyebutkan namanya.

Baca juga: Ramai-ramai Mundur dari Partai Ummat, Ada Apa dengan Kader & Pengurus Partai Bentukan Amien Rais itu

Menurut Fauzi Kadir, ada saat yang tepat nantinya pada saat Partai Ummat sudah dinyatakan lulus sebagai peserta Pemilu 2024.

"Nanti Februari 2022 akan kami umumkan siapa saja tokoh penting yang kami maksudkan, bukan tokoh yang punya jabatan tapi mempengaruhi dan punya niat yang sama dengan Partai Ummat," ujar Fauzi Kadir.

Saat ini selain sudah membentuk kepengurusan seluruh kabupaten dan kota di Riau, pihaknya fokus untuk merekrut kader sebanyak mungkin, sebagaimana yang disyaratkan harus punya anggota 9.000 orang.

"Yang sudah gabung saat ini itu 50 persen dari target anggota itu sudah masuk ke Partai Ummat," ujarnya.

"Kami terus sasar masyarakat yang tentunya punya niat yang sama perbaiki bangsa ini," sambung Fauzi Kadir.

Cara Partai Ummat untuk merekrut masyarakat menjadi kader mereka dengan gencar membuat diskusi bersama dan menyasar semua kalangan masyarakat. (Tribun Network/nas/riz/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas