Wamenkes: Indonesia Harus Kejar Ketertinggalan Penyediaan Sanitasi Layak
Indonesia harus mengejar ketertinggalan dalam penyediaan sanitasi layak bagi masyarakat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Salah satu daerah yang mendapat penghargaan adalah Kabupaten Flores Timur.
Flores Timur meraih juara dua penghargaan STBM Award 2021 kategori DEMAND (STBM menjadi kebutuhan masyarakat) dari 78 kabupaten/kota di Indonesia dan dinilai memiliki capaian akses sanitasi tinggi.
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon mengatakan untuk mencapai penghargaan ini tantangannya banyak sekali. Kepala daerah harus bisa membangun strategi untuk mengubah pola hidup masyarakat dari tidak sehat menjadi sehat.
Penghargaan STBM Award Tahun 2021 merupakan penghargaan tahun keempat sejak pertama kali diselenggarakan pada ahun 2018.
Baca juga: 1 Juta Penerima Vaksin Covid-19 Tak Ber KTP DKI, Wamenkes : Vaksinasi di Jakarta Perlu Ditingkatkan
STBM ini hanya bisa dicapai jika ada gerakan masyarakat untuk mengubah perilaku sanitasi mereka dari yang sembarangan menjadi perilaku sehat.
Ada lima pilar STBM yang digulirkan Kemenkes, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Air Limbah yang memenuhi syarat.
STBM didorong pemerintah sebagai upaya membangun lingkungan yang sehat untuk mencegah penyakit infeksi.
STBM Award merupakan pengakuan terhadap keberhasilan daerah atas upaya mengubah perilaku masyarakat, dari yang semula terbiasa buang air besar sembarangan menjadi punya gaya hidup sehat.
Penghargaan ini juga memberikan apresiasi terhadap pelaku di masyarakat yang mampu menciptakan lingkungan yang kondusif, mampu meningkatkan kebutuhan dan penyediaan sanitasi.
Rekor Cuci Tangan Pakai Sabun 10 Ribu Lokasi secara Virtual Tercatat dalam MURI
Pemberian STBM Award dilaksanakan pada 15 Oktober berbarengan dengan peringatan hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) se dunia.
Di Indonesia, gerakan CTPS dilakukan di 10.000 lokasi di berbagai daerah dengan menyiarkan kampanye cuci tangan pakai sabun masal yang disiarkan secara daring. Kegiatan ini tercatat sebagai rekor dunia versi Museum Rekor Indonesia (MURI).
Pendiri MURI Jaya Suprana mengatakan dalam peringatan CTPS dunia, tidak ada satu negara pun yang menginisiasi kegiatan cuci tangan masal sebagai bentuk kampanye pencegahan pandemi Covid-19.
Ada 25 juta siswa sekolah yang dilibatkan dalam kampanye video daring. Dengan kampanye ini diharapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun lambat laun menjadi budaya masyarakat