POPULER Nasional: Sosok yang Kritik Pelantikan Megawati | Jokowi Geram Ada BUMN Tak Berkembang
Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai sosok yang kritik pelantikan Megawati hingga Jokowi geram ada BUMN tak berkembang
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNES.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.
Mulai dari berita suami jual istri hamil 9 bulan.
Kemudian sosok Azyumardi Azra yang menanggapi pelantikan Megawati.
Soal polemik Banteng-Celeng, Gibran Rakabuming Raka angkat bicara.
Hingga berita Jokowi geram ada BUMN tak berkembang.
1. Suami Jual Istri yang Hamil 9 Bulan
Seorang suami di Surabaya, Jawa Timur, tega menjajakan istrinya ke pria hidung belang.
Mirisnya, sang istri tengah hamil sembilan bulan.
Pelaku DR (27) menjual istrinya, EVS (23) untuk melayani hubungan bertiga.
Korban mengaku terpaksa menuruti keinginan suaminya lantaran takut ditinggalkan.
DR ditangkap di sebuah hotel di Surabaya pada akhir September 2021 lalu.
Mengutip Surya, DR menjajakan EVS sejak kandungan istrinya masih berusia empat bulan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, Ipda Wulan.
"Sejak september 2020 hingga selesai lahiran, selepas nifas kemudian dijajakan kembai oleh tersangka," katanya, Jumat (15/10/2021).
2. Sosok Azyumardi Azra Tanggapi Pelantikan Megawati
Inilah sosok akademisi Azyumardi Azra menanggapi soal dilantiknya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pihaknya mengatakan hal tersebut terkesan adanya unsur politis.
Dikutip dari Kompas.com, pihaknya mengatakan seharusnya Ketua dan Anggota Dewan Pengarah BRIN adalah ilmuwan atau peneliti terkemuka berkaliber internasional.
Bukannya Ketum partai politik yang tidak punya kepakaran soal riset dan inovasi.
Azyumardi juga menghubungkannya dengan kasus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di mana Ketua Dewan Pengarah BPIP saat ini masih dijabat oleh Megawati.
Adanya hal tersebut BPIP menjadi partisan dan kehilangan kepercayaan publik.
3. Gibran Angkat Bicara soal Banteng-Celeng
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberi tanggapan terkait polemik Banteng vs Celeng di tubuh PDI Perjuangan (PDIP).
Gibran menyebut dirinya dekat dengan semua.
Penyebutan celeng ini sebelumnya dilontarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul.
Bambang Pacul menyebut kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo menjadi Capres 2024 bukanlah banteng, melainkan celeng.
Menanggapi hal tersebut, Gibran menyampaikan, dirinya dekat dengan Ganjar Pranowo ataupun Bambang Pacul.
Meski begitu, Gibran mengaku tidak memiliki dukungan kepada siapapun.
"Saya dekat dengan semua, saya menganggap beliau-beliau itu sebagai senior, mentor," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (16/10/2021).
4. Jokowi Geram Ada BUMN Tak Berkembang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mampu bersaing dalam kancah internasional.
Menurut Jokowi, cara tepat BUMN segera go global yakni dengan mulai beradaptasi pada model bisnis era kini, seiring perkembangan teknologi hingga dampak kondisi pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan para Direktur Utama BUMN, Kamis (14/10/2021).
"Ini kita mau bawa BUMN go global, bersaing di internasional."
"Jadi, ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini."
5. Penjelasan BMKG Soal Suhu Panas Beberapa Hari Ini
Berikut penjelasan mengenai penyebab suhu panas di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi pesan hoax yang beredar diberbagai platform media sosial dan WhatsAap tentang Gelombang panas yang melanda Indonesia.
Selain itu, disebutkan suhu pada siang hari mencapai 40 derajat celcius sehingga dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.
Dilansir laman bmkg.go.id, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Urip Haryoko menegaskan indormasi tersebut adalah hoaks.
"Berita yang beredar ini tentu tidak tepat dan tidak benar (HOAX), karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas," ungkap Urip Haryoko, Jumat (15/10/2021) lalu.
(Tribunnews.com)