Luhut Ingatkan Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru: Harus Tetap Patuh
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat untuk waspada potensi gelombang ketiga Covid-19.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat untuk waspada potensi gelombang ketiga Covid-19.
Gelombang ketiga Covid-19 diprediksi terjadi pada Desember 2021, tepatnya saat Natal dan Tahun Baru.
Sehingga, masyarakat diminta untuk tetap patuh menjalankan aktivitas sesuai protokol kesehatan.
Apalagi saat ini, Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo mengingatkan sudah banyak kegiatan yang terkadang mengabaikan protokol kesehatan.
Baik itu acara pernikahan, pariwisata, dan kegiatan lainnya.
Jadi, pemerintah meminta warga untuk selalu meningkatkan kepatuhan.
Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 1 November 2021, Ini Daftar Wilayah Berstatus Level 2 dan 3
"Kami mengimbau agar masyarakat untuk patuh."
"Kita masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga yang mungkin terjadi pada Natal dan Tahun Baru yang akan datang," kata Luhut dalam konrefensi pers secara virtual, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/10/2021).
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan mengenai perkembangan situasi Covid-19 di Indonesia.
Kini, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan.
Untuk itu, ada sejumlah penyesuaian pembatasan aktivitas masyarakat di PPKM Jawa-Bali periode 19 Oktober sampai 1 November 2021.
Mulai dari tempat bermain anak di mal yang boleh dibuka hingga anak-anak di bawah 12 tahun diizinkan masuk tempat wisata.
"Hingga saat ini situasi pandemi COVID-19 di Indonesia terus terkendali pada tingkat yang rendah."
"Kasus konfirmasi harian nasional juga terus menunjukkan tren penurunan sejak mencapai puncak pada Juli lalu," ucap Menko Marves.
"Seiring dengan situasi Covid-19 yang semakin baik, ada beberapa aktivitas yang perlu disampaikan pada periode PPKM ini," imbuhnya.
Meski demikian, Luhut mengimbau agar terus berjaga-jaga terhadap kemungkinan adanya gelombang ketiga Covid-19.
Potensi Gelombang Ketiga Covid-19
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19/Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan, prediksi gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun 2021 ini berkaca dari tahun sebelumnya.
Pada waktu itu, terjadi peningkatan mobilitas yang tinggi saat perayaan hari besar keagamaan.
“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi Desember karena disitulah Nataru (Natal dan Tahun Baru), di situlah pergantian cuaca."
"Ini yang menjadi ancaman peningkatan Covid-19,” kata Ganip Warsito, dikutip Tribunnews.com dari situs resmi Covid19.go.id, Senin (18/10/2021).
Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi antisipasi agar tidak terulang lagi.
Ada enam strategi yang dilakukan untuk menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
Baca juga: Update Covid-19 Global 19 Oktober 2021: Kasus Aktif Indonesia Semakin Turun, Kini di Urutan 72
6 Strategi Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
Berikut ini enam strategi antisipasi lonjakan kasus Covid-19:
Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat.
Hal tersebut, diamaksudkan agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level PPKM dengan euforia yang berlebihan.
Kedua, meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia.
Terutama di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas anak sudah terbentuk ketika musim libur tiba.
Keempat, menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, terutama ke Bali.
Kelima, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga.
Terutama tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Keenam, terus meningkatkan kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat, sebagaimana dilansir Covid19.go.id.
Perkembangan Covid-19 di Indonesia per 18 Oktober 2021
Pemerintah telah merilis data pertambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 626 per 18 Oktober 2021.
Tambahan kasus ini mengalami penurunan dibanding sebelumnya, yakni 747 kasus.
Sehingga, total kasus infeksi corona di Indonesia berjumlah 4.235.384 hingga Senin (18/10/2021) kemarin.
Kemudian, kasus sembuh bertambah 1.593, jadi totalnya mencapai 4.075.011.
Sementara itu, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 47 jiwa dan total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 142.999.
Adapun untuk kasus aktif di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 1.014 dari hari sebelumnya.
Kini, kasus aktif berjumlah 17.734 hingga Senin (18/10/2021) sore.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Simak berita lainnya terkait Penanganan Covid-19