Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Jalan Mustafa Kemal Ataturk, MUI hingga Fadli Zon Usul Ganti Nama Tokoh Turki Lain

Soal polemik nama jalan Mustafa Kemal Ataturk, MUI hingga Fadli Zon angkat suara, usul ganti nama tokoh besar Turki lain, Muhammad al Fatih.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Polemik Jalan Mustafa Kemal Ataturk, MUI hingga Fadli Zon Usul Ganti Nama Tokoh Turki Lain
WARTA KOTA/ WARTA KOTA/NUR ICHSAN
ILUSTRASI JALAN - Soal polemik nama jalan Mustafa Kemal Ataturk, MUI hingga Fadli Zon angkat suara, usul ganti nama tokoh besar Turki lain, Muhammad al Fatih. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Turki diketahui menganugerahkan nama jalan di depan kantor Kedutaan Besar RI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Soekarno.

Atas dasar prinsip resiprokal (saling berbalas), pemerintah Indonesia juga akan menganugerahkan nama jalan di kawasan DKI Jakarta.

KBRI Ankara pun mengajukan pemberian nama jalan dengan nama tokoh besar Turki, yakni Mustafa Kemal Attaturk.

Namun, nama Mustafa Kemal Ataturk ini menuai kontroversi di masyarakat, karena disebut-disebut merupakan tokoh sekuler.

Baca juga: Penamaan Nama Jalan Merupakan Bentuk Hubungan Resiprokal Kedua Negara

Terkait polemik wacana nama jalan itu, sejumlah pihak pun angkat suara, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga Fadli Zon.

Mereka pun mengusulkan pemerintah menggunakan nama tokoh Turki yang lain untuk jalan tersebut.

Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan menolak pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh yang erat dengan paham sekularisme.

Mustafa Kemal Atartuk
Mustafa Kemal Atartuk (Tribun-Timur.com)

Baca juga: Balas Pemberian Nama Jalan ‘Ahmet Soekarno’, Nama Pendiri Turki Akan Dijadikan Nama Jalan di Jakarta

Atas alasan tersebut, pihaknya mengusulkan nama tokoh besar Turki lainnya, yakni Muhammad al Fatih atau Sultan Mehmed II.

"Karena itu saya ingin menegaskan daripada lebih banyak menimbulkan pro kontra, saya mengusulkan nama Kemal Ataturk ini diganti dengan nama lain yang lebih bagus yaitu Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II."

"Karena ini nama seorang tokoh yang sangat legendaris yaitu penaklukan Konstantinopel," jelas Amirsyah, diktutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (18/10/2021).

Amirsyah menambahkan, nama Muhammad al Fatih dinilai sebanding dengan tokoh Soekarno menjadi nama jalan yang ada di Turki.

Mustafa Kemal Atartuk
Mustafa Kemal Atartuk (Tribun-Timur.com)

Mengingat Soekarno sendiri sangat berjasa sebagai  tokoh proklamator Indonesia yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Oleh karena itu, dua nama hemat saya adalah equal dibanding dengam Mustafa Kemal Ataturk seorang tokoh yang banyak menimbulkan upaya sekularisasi di Turki," imbuh dia.

Lanjutnya, pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan usulan nama dari MUI.

Ia juga mengingatkan pemerintah untuk mengambil perhatian dari polemik nama jalan Mustafa Kemal Ataturk ini.

"Indonesia sebagai negara yang menghargai jasa pahalwan, karena itu harus mencari nama-nama sesuai dengan usulan dan aspirasi yang berkembang," jelas dia.

Baca juga: Penjelasan Dubes RI soal Pemberian Nama Tokoh Turki Mustafa Kemal Ataturk untuk Nama Jalan di DKI

Selain itu, usulan nama juga datang dari anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon.

Fadli Zon mengapresiasi inisiatif KBRI Ankara yang mengusulkan nama jalan di depan KBRI menjadi Jalan Ahmet Soekarno. 

"Saya apresiasi inisiatif KBRI Ankara yang mengusulkan nama Jalan Belanda menjadi Jalan Achmad Soekarno. Di jalan itu akan berdiri kantor KBRI yang baru. Ini langkah sangat bagus," ujar Fadli Zon kepada Tribunnews.com, Senin (18/10/2021).

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon dalam dialog virtual antara AIPA dan Parlemen Uni Eropa (EP), Selasa (22/6/2021).
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon dalam dialog virtual antara AIPA dan Parlemen Uni Eropa (EP), Selasa (22/6/2021). (dok. DPR RI)

Namun untuk resiprokalitas, Fadli kurang sependapat jika nama yang dipilih adalah Mustafa Kemal Attaturk.

Sebab figur orang itu dianggap Fadli cukup kontroversi. Tak hanya di Turki, melainkan juga di Indonesia. 

"Nah untuk resiprokalitas, pihak Turki kabarnya mengusulkan nama jalan juga, Mustafa Kemal Attaturk. Namun figur ini tak hanya kontroversi di Turki, tapi juga di Indonesia," jelasnya. 

Oleh karenanya, dia pun mengusulkan agar nama jalan di DKI Jakarta yang akan diganti menggunakan nama sosok Fatih Sultan Mehmet II. 

Baca juga: Wakil Wali Kota Jakpus Buka Suara Rencana Kawasan Menteng Jadi Lokasi Nama Jalan Tokoh Turki

Fadli menyebut sosok tersebut berhasil menaklukkan Konstantinopel di usianya yang masih terbilang belia.

Menurutnya nama sosok ini akan lebih diterima Indonesia. 

"Sementara kalau Jalan Fatih Sultan Mehmet II atau Jalan Muhammad al Fatih, pasti diterima mayoritas masyarakat Indonesia. Ia adalah sang penakluk Konstantinopel pada 1453 pada usia 21 tahun."

"Namanya tercatat sebagai conqueror termuda sepanjang sejarah, lebih muda dari Alexander the Great," tandasnya. 

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Vincentius Jyestha)

Baca berita lain seputar Polemik Nama Jalan Kemal Attaturk

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas