Komandan Tim BAIS TNI Tewas Ditembak di Aceh, Berikut Kronologi dan Kesaksian Warga
Winardy mengatakan, kasus penembakan itu merupakan ranah POM TNI. Namun, Polda Aceh siap membantu untuk mengungkap pelaku dan motifnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pihak Polres Aceh Barat dibantu Polda Aceh saat ini masih terus melakukan penyelidikan dan memburu pelaku penembakan tersebut yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal.
Sejauh ini, ungkap Kapolres, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku yang telah memberondong pos polisi tersebut.
Baca juga: Respons Gugurnya Kabinda Papua, Pemerintah Diminta Utamakan Keselamatan Masyarakat
“Kami tetap melakukan penyidikan guna mengungkap pelakunya,” tegas AKBP Andrianto.
Diduga pelaku penembakan Pospol Panton Reu tersebut lebih dari satu orang.
Hal itu terlihat dari jenis peluru yang ditemukan di lokasi yakni AK-47, dan SS1, serta senjata M-16.
Di lokasi badan jalan tempat ditemukannya puluhan selongsong peluru, sempat dipasang police line oleh pihak kepolisian Polres Aceh Barat guna dilakukan identifikasi,” urainya.
Sementara puluhan petugas pihak kepolisian tetap siaga di lokasi dengan senjata lengkap.
Baca juga: Pemerintah Harus Proporsional dan Utamakan Keselamatan Masyarakat Merespon Tewasnya Kabinda Papua
Warga Cemas
Penyerangan dengan senjata laras panjang jenis AK-47, dan M-16, serta SS1 yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) ikut menyebabkan bodi mobil warga yang berada dekat dengan Pospol itu bolong terkena peluru.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dan luka-luka dalam peristiwa tersebut, termasuk dua petugas polisi yang sedang berjaga di Pospol tersebut.
“Saat letusan senjata, saya dan keluarga ikut terbangun karena besarnya suara tembakan,” kata Arsyad (32), warga Manggie, Kecamatan Panton Reu kepada Serambinews.com, Kamis (28/10/2021).
Arsyad turut menderita kerugian dalam insiden penembakan tersebut karena mobilnya turut terkena berondongan peluru OTK.
Ia mengaku, masih merasa trauma karena seakan-akan telah terjadi konflik lagi di Aceh.
“Sebab masih ada pihak yang melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api,” ulasnya.