Saat Jokowi Saksikan Pertunjukan Kebudayaan dan Hadiri Jamuan Santap Malam G20, Berikut Foto-fotonya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan pertunjukan kebudayaan di Terme di Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu (30/10/ 2021) malam.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan pertunjukan kebudayaan di Terme di Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu (30/10/ 2021) malam.
Pertunjukan kebudayaan ini merupakan bagian dari rangkaian KTT G20.
Presiden Jokowi tiba di tempat pada pukul 20.11 waktu setempat.
Presiden tiba di gedung yang dibangun antara tahun 298 dan 306 Masehi tersebut.
Presiden tampak berbincang bersama sejumlah pemimpin seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, hingga Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Presiden kemudian bergabung bersama Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, dan para pemimpin negara lain untuk menyaksikan pertunjukan budaya yang menyuguhkan karya seni, pertunjukan musik, hingga tarian.
Usai menyaksikan pertunjukan budaya, Presiden Jokowi kemudian menuju Istana Kepresidenen Palazzo del Quirinale untuk menghadiri jamuan santap malam oleh Presiden Italia Sergio Mattarella.
Baca juga: Presiden Jokowi Tegaskan Proses Vaksinasi Covid-19 Harus Merata dan Setara
Presiden pun sempat berfoto bersama dengan Presiden dan PM Italia beserta pasangan masing-masing.
Turut mendampingi Presiden dalam jamuan santap malam tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Jokowi Berpidato Soal Keberpihakan pada UMKM dan Perempuan
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato mengenai peran perempuan dan UMKM pada side event KTT G20 di Roma Italia, Sabtu, (30/10/2021). Dalam pidatonya tersebut Presiden mengatakan Peran perempuan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi kemajuan bangsa merupakan keniscayaan.
Bagi Indonesia, UMKM adalah sendi utama perekonomian. Indonesia memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional.
Di saat yang sama, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan sehingga bagi Indonesia, memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan. UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi.
Baca juga: Dalam KTT G20, Putin Desak Negara-negara Percepat Langkah Saling Mengakui Vaksin Covid-19
Untuk itu, Presiden menyebut bahwa G20 harus terus mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata.
"Pertama, meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan. Inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia. Indeks keuangan inklusif kami telah mencapai 81 persen dan kami targetkan mencapai 90 persen di tahun 2024," jelas Presiden Joko Widodo dalam acara yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia itu.
Untuk mencapai hal itu, pembiayaan yang ramah dan akses pendanaan bagi UMKM di Indonesia akan terus diperkuat. Indonesia mengalokasikan USD17,8 miliar kredit usaha rakyat (KUR) dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Bahas UMKM di KTT G20 Roma
Selain itu, Indonesia juga meluncurkan USD1,1 miliar bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5 persen di antaranya diterima pengusaha perempuan. Khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultra-mikro, Indonesia mengembangkan skema pemodalan khusus yang disebut program Mekaar “Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera”
"Dalam Bahasa Inggris, Mekar berarti _to grow, to blossom_. Melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan," imbuhnya.
Presiden Jokowi memaparkan bahwa hingga saat ini, terdapat lebih dari 10,4 juta nasabah dengan total pembiayan USD1,48 miliar dan _non-performing loan_ yang sangat rendah, hanya 0,1 persen. Hal tersebut membuktikan kemampuan para pengusaha perempuan yang mumpuni dalam mengelola dana.
Aksi nyata kedua yakni mendukung transformasi ekonomi UMKM. Menurut Presiden Jokowi, digitalisasi adalah _key enabler_. Lokapasar atau _e-commerce_ menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa pandemi dengan nilai yang akan mencapai USD24,8 miliar tahun ini.
Baca juga: Hari Pertama KTT G20 di Italia, Presiden Jokowi Hadiri Sesi Ekonomi dan Kesehatan Global
"Selama pandemi, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk bagi 54 persen UMKM perempuan," tambahnya.
Lebih jauh Presiden Jokowi menyebut bahwa keberpihakan G-20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan. Dukungan tersebut berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta peningkatkan literasi digital pelaku UMKM
"Transformasi UMKM akan semakin kuat apabila didukung berbagai kebijakan strategis tersebut. Kami di Indonesia terus lakukan berbagai upaya mendukung UMKM seperti kemitraan BUMN dengan UMKM, kemudahan izin usaha, dukungan inkubasi bisnis, penguatan koperasi dan lainnya," jelasnya.
Berbagai langkah strategis tersebut telah membawa hasil nyata yakni ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen pada triwulan II tahun ini. Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran mulai menurun dan nilai ekspor tumbuh 37,7 persen.
"Dengan terus membaiknya situasi pandemi di Indonesia, _positivity rate_ di bawah 1 persen, vaksinasi dosis pertama capai 53,62 persen, dan vaksinasi dosis lengkap capai 31,50 persen, insyaallah pemulihan ekonomi Indonesia akan berjalan. Tugas kita, memastikan pemulihan ini dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. _Recover together, recover stronger_," tandasnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya menjelaskan bahwa dalam acara tersebut Presiden Jokowi merupakan salah satu dari empat pembicara yang diundang selain Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Ratu Maxima dari Belanda, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Memberdayakan UMKM dan perempuan adalah kebijakan sentral dalam percepatan pencapaian SDGs di Indonesia menurut Presiden," kata Menlu di Hotel Splendide Royal, Roma.