Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Beberkan Strategi Pemerintah dalam Menghadapi Pandemi
taf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta saat menjadi narasumber dalam Kelas Kader Bangsa Pancasilanomics Academy Batch II.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pancasilanomics (Ekonomi Pancasila) menjadi strategi adaptasi bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan dampaknya di bidang sosial ekonomi.
Untuk itu prinsip-prinsip Pancasila diterapkan secara konsisten dan optimal mulai dari kebijakan dan penerapan.
Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta saat menjadi narasumber dalam Kelas Kader Bangsa Pancasilanomics Academy Batch II bertajuk ‘Landasan Dasar: Pancasilanomics dan Mitos Indonesia Adil dan Makmur’ Kamis (28/10/2021) lalu.
Arif mengatakan bahwa kebijakan pemerintah selama masa pandemi Covid-19 tidak hanya fokus pada korporasi besar tetapi terutama kelompok masyarakat berpenghasilan kecil hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal ini untuk mengantisipasi situasi ketimpangan antar individu dan wilayah yang semakin lebar disebabkan oleh pandemi.
"Untuk itu, pemerintah terus beradaptasi dengan kondisi pandemi dan dampaknya yang luar biasa serta mengambil langkah-langkah konkrit. Namun secara fundamental, solusi kebijakan yang diambil tetap merujuk atau berasaskan prinsip Pancasila dan UUD 1945, khususnya dalam rangka transformasi struktural perekonomian yang saat ini tengah terjadi,” ujar Arif, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Anies Baswedan: Pandemi Covid-19 Adalah Ujian, Akan Dikenang Lintas Waktu
Arif menjelaskan pemerintah saat ini memprioritaskan sejumlah kebijakan yang mengantisipasi situasi kesenjangan sosial yang terjadi. Pemerintah memberikan sejumlah alokasi sumber daya, dukungan dan kemudahan bagi pelaku usaha.
Salah satunya, memberikan akses pembiayaan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM dengan bunga sebesar 6 sampai 3 persen pada tahun 2021.
“Kebijakan capital reform ini diharapkan dapat mempersempit ketimpangan dalam kepemilikat aset dan akses bagi dunia usaha sehingga dapat mencapai tujuan akhir yaitu penciptaan lapangan kerja yang layak dalam jumlah yang relatif besar sehingga rakyat dapat bekerja dengan sejahtera. Dan tercapainya keadilan dan kemakmuran secara merata,” tutur Arif.
Lebih lanjut, kata Arif, pemerintah juga melakukan berbagai adaptasi kebijakan moneter, kebijakan fiskal hingga memastikan inflasi, suku bunga dan persoalan ketenagakerjaan guna perekonomian Indonesia kembali pada track awal yang adil dan sejahtera.
“Melalui adaptasi dengan meminimalisir risiko penularan Covid-19 melalui sosial distancing dan stimulus yang mendukung ketenagakerjaan saat pandemi. Kita mampu keluar dari resesi ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi kita mencapai 7 persen lebih di Kuartal II 2021 dan kemiskinan dan pengangguran pengalami penurunan. Melalui Pancasilanomics ini, bangsa Indonesia mampu menjalankan amanat Proklamasi UUD 1945 untuk melindungi, memajukan, mencerdaskan, sekaligus menegakkan ketertiban bersama,” katanya.
Kelas Kader Bangsa Pancasilanomics Academy Angkatan Kedua pada Sesi Pertama ini diikuti oleh 60 peserta.
Kelas ini dibuka secara gratis untuk umum, khususnya bagi mahasiswa dan pelaku UMKM.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.