TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai janggal jika Luhut Binsar Pandjaitan mau bertarung dengan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Pilpres 2024.

Hal tersebut merespons deklarasi para simpatisan yang mendukung Luhut sebagai capres di 2024.

"Airlangga cukup gencar juga bersosialisasi politik untuk Pemilu 2024 meski bagi saya sah-sah saja beliau dideklarasikan," kata Jerry kepada Tribunnews, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Airlangga Targetkan Partai Golkar Peroleh 20 Persen Suara di Pileg dan Menang di Pilpres 2024

Jerry menilai yang penting sekarang bukanlah seberapa besar dan banyak deklarasi capres dari para relawan dan pendukung.

"Tapi kendaraan politik apa yang akan ditumpangi. Jadi deklarasi bagi saya bagian entertainment politik saja," katanya .

Maka itulah, Jerry mengatakan Luhut seharusnya menolak deklarasi tersebut jika sampai saat ini masih sebagai satu di antara tokoh penting di Golkar.

"Ini bisa menjadi dualisme di Golkar, atau ke depan bisa saja Luhut menggantikan Airlangga sebagai calon. Tapi semua ini masih tanda tanya belum ada kepastian," tambahnya.

"Itu memang bagian mencuri start politik, kecuali ada aturan baku KPU yang mana menjelaskan tim relawan bisa mendeklarasikan capres pada waktu yang ditentukan," pungkas Jerry.

Sebelumnya, Relawan Luhut For Presiden RI 2024 resmi dideklarasikan di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/10/2021).

Mereka berupaya menggalang dukungan untuk Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Ketua Sahabat Luhut For Presiden 2024 Toni Togatorop mengatakan deklarasi ini merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap Menteri Maritim dan Investasi (Marves) itu.

Menurutnya, Luhut adalah sosok berkompeten yang cocok untuk melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo.

"Kami didorong oleh Tuhan yang maha kuasa, pilihlah anak bangsa yang baik, yang tulus melayani rakyat," kata Ketua Deklarator Sahabat Luhut For Presiden 2024 Toni Togatorop, Kamis (28/10/2021).

Toni menyebutkan kalau Luhut belum mengetahui soal dukungan ini.

Mereka berharap Luhut mau maju dalam kontestasi politik lima tahun sekali itu.

Toni mengatakan akan kukuh pada pendiriannya meski nantinya aspirasi mereka ditolak oleh Luhut.

"Tidak kami alihkan (dukungan) kecuali ada arahan bahwa ada dilahirkan Tuhan putra bangsa ini yang terbaik sama dengan LBP. Bisa saja, Itu kan dinamis. Tetapi kami tetap menunggu arahan," ujarnya.