Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Tinjau Jalan Bernama Dirinya di Abu Dhabi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung jalan yang dinamai Jalan Presiden Joko Widodo, dalam kunjungannya ke Abu Dhabi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Presiden Jokowi Tinjau Jalan Bernama Dirinya di Abu Dhabi
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung jalan yang dinamai Jalan Presiden Joko Widodo, dalam kunjungannya ke Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu (3/11/ 2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung jalan yang dinamai Jalan Presiden Joko Widodo, dalam kunjungannya ke Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu (3/11/ 2021).

Pemberian nama jalan tersebut merupakan sebuah pengakuan dan penghargaan tinggi kepada Indonesia.

"Kita harus bangga dan berterima kasih kepada Mohammed Bin Zayed karena itu pengakuan, penghargaan yang tinggi kepada Indonesia, sebab tidak banyak nama-nama jalan di sini nama orang asing. Seperti ada Raja Saudi, ada Perancis. Dua-tiga saja, yang lain tidak ada. Jadi kita harus bangga hal itu," ujar Duta Besar RI untuk PEA, Husin Bagis dikutip dari Sekretariat Presiden.

Pemberian nama jalan tersebut merupakan inisiatif langsung dari Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata PEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Sebelumnya, nama jalan ini adalah Al Ma'arid Street yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.

Jalan Presiden Joko Widodo telah diresmikan pada 19 Oktober 2020 oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office, Sheikh Khalid Bin Mohammed Bin Zayed Al Nahyan.

Baca juga: Jokowi Undang Putra Mahkota Abu Dhabi Pangeran Sheikh Mohammed Jadi Tamu KTT G20 Tahun 2022 di Bali

Berita Rekomendasi

Jalan sepanjang lebih kurang 2,5 kilometer terletak itu di salah satu ruas jalan utama, yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan area kedutaan.

Kawasan itu merupakan area strategis yang ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik, seperti Kedutaan Besar Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi, dan sebagainya.

Sebaliknya, pemerintah Indonesia mengganti nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated menjadi Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ).

Penggantian nama tersebut diresmikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pada Senin, 12 April 2021 lalu.

Baca juga: Putra Mahkota Abu Dhabi MBZ Bakal Kunjungi Indonesia, Jadi Tamu KTT G20 Tahun Depan

Saling memberi nama jalan kedua pemimpin tersebut merefleksikan hubungan antara Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab yang sangat harmonis dalam beberapa tahun terakhir.

Hubungan kedua negara sendiri telah terjalin selama lebih dari 45 tahun, tepatnya sejak tahun 1976.

"Hubungan itu kalau saya pikir insyaallah dengan UAE sekarang, hubungan Jakarta itu yang paling enak, paling mesra di dunia dengan UAE," imbuh kata Husin.

Tidak hanya itu, kemesraan Jokowi dan Pangeran MBZ juga ditunjukkan dengan seringnya mereka berkomunikasi melalui telepon. Keduanya juga kerap saling berbalas kunjungan.

Mohammed Bin Zayed tercatat pernah datang ke Istana Bogor, Jawa Barat, pada 24 Juli 2019. Presiden Jokowi pun pernah berkunjung ke Abu Dhabi dan bertemu Mohammed Bin Zayed pada 12 Januari 2020.

"Kedekatan itu bisa ditunjukkan tidak saja dengan hasil-hasil yang ada tetapi sering telepon, sebulan-dua bulan. Sering sekali komunikasi. Bahkan nanti saya rencana kalau bisa tiap tahun Pak Jokowi datang ke mari sebab orang Arab itu kan punya kebiasaan sering dikunjungi," jelasnya.

Baca juga: Tiba di Istana Al-Shatie, Presiden Jokowi Disambut Putra Mahkota Abu Dhabi MBZ

Tak hanya memberi nama jalan, Pangeran MBZ juga membangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Presiden Joko Widodo.

Letak masjid tersebut di Jalan Presiden Joko Widodo yang juga dilintasi Kepala Negara saat kunjungannya itu.

Menurut Dubes Husin, tadinya masjid tersebut merupakan sebuah masjid kecil yang kemudian dibongkar lalu dibuat bangunan Masjid Presiden Joko Widodo.
Dalam rencana awalnya, masjid tersebut akan dibangun dengan kapasitas 1.000-1.200 orang jemaah.

"Tapi diubah lagi oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi sekitar 2.500-3.000 orang. Jadi lebih besar lagi masjidnya dan mewah," ungkap Dubes Husin.

Masjid tersebut akan berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 3.766 meter persegi dan akan dibangun dengan pendanaan dari pihak PEA.

Pembangunan masjid tersebut akan dimulai November 2021 dan ditargetkan selesai pada Februari 2023.

Di Jalan Presiden Joko Widodo juga sedang dibangun gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang baru.

Menurut Dubes Husin, saat ini pembangunannya sudah mencapai hampir 35 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus tahun 2022.

"Setelah selesai di proyeknya, diisi dalamnya, nanti target kita Oktober lah sudah bisa pindah ke sana," katanya.

Gedung KBRI baru tersebut nantinya akan terbagi menjadi tiga tempat, di sebelah kiri untuk pelayanan (pengurusan visa, paspor, dan sebagainya), di tengah kantor KBRI, dan di sebelah kanannya rumah Duta Besar.

Dubes Husin berharap hubungan mesra Indonesia dengan PEA yang terjalin saat ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik oleh seluruh pelaku usaha Tanah Air.

Ia juga berharap kerja sama antara kedua negara tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang lain seperti pendidikan dengan pemberian beasiswa, pengiriman imam, dan sebagainya.

"Misalnya nanti kita kirim imam, kita akan kirim nanti beasiswa, tidak di bidang ekonomi saja. Nah, ini kalau bisa lebih banyak lagi, bagus," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas