Banjir di Empat Kecamatan Gorontalo Berangsur Surut
Hujan dengan intensitas tinggi telah memicu debit air Sungai Buoyo, Oliyodu, Marisa dan Moloupo meluap, Sabtu (6/11/2021) malam.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi telah memicu debit air Sungai Buoyo, Oliyodu, Marisa dan Moloupo meluap, Sabtu (6/11/2021) malam.
Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga di empat kecamatan, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, terendam banjir.
Untuk memenuhi kebutuhan warga yang terkendala banjir, BPBD Kabupaten Gorontalo mengoperasikan dapur umum.
"Selain itu, BPBD setempat melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir dengan tinggi muka air (TMA) 75 sampai 100 meter dan melakukan kaji cepat serta berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya percepatan penanganan banjir," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB, Minggu (7/11/2021).
Adapun empat kecamatan terdampak banjir yang merendam 1.262 unit rumah, antara lain Kecamatan Tabongo di Desa Limehe Timur dan Limehe Barat dengan 684 jiwa terdampak; Kecamatan Dungaliyo di Desa Dungaliyo dengan 480 jiwa terdampak; Kecamatan Limboto Barat di Desa Yosonegoro dan Tunggulo dengan 1.239 jiwa terdampak, dan Kecamatan Limboto di Kelurahan Tenilo dengan 1.231 jiwa terdampak.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo-Ternate, Kemenhub Launching KM Sabuk Nusantara 76
"Berdasarkan pemantauan per hari ini pukul 13.30 waktu setempat, banjir telah surut di Desa Limehe Timur dan Limehe Barat, Kecamatan Tabongo. Cuaca terpantau di wilayah terdampak masih diguyur hujan," katanya.
BPBD Kabupaten Gorontalo mengimbau warganya untuk tetap waspada dengan potensi meningkatnya tinggi muka air akibat curah hujan yang masih berlangsung serta mengikuti instruksi pemerintah daerah setempat terkait giat tanggap darurat banjir.
Baca juga: Sambangi Pembangunan Ponpes di Gorontalo, Fadel Muhammad: Kelak Jadi Terbesar Se-Indonesia Timur
Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Gorontalo memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 17 kecamatan.
"BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terlebih dengan prediksi fenomena La Nina yang telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," katanya.